TEMPO.CO, Jakarta - Seorang profesor dan sejarawan Rusia terkemuka mengaku membunuh mantan mahasiswanya setelah ditemukan potongan lengan korban di dalam tasnya.
Dia di pengadilan di St. Petersburg pada hari Senin dalam kasus pembunuhan mengerikan yang telah menjadi berita utama di seluruh negeri.
Dikutip dari CNN, 12 November 2019, Oleg Sokolov, seorang profesor berusia 63 tahun di Universitas Negeri St. Petersburg, adalah tersangka dalam kematian salah satu mantan mahasiswanya, Anastasia Yeshchenko, 24 tahun.
Akademisi selebriti itu ditarik keluar dari Sungai Moika, di jantung kota bersejarah, selama akhir pekan. Sebuah ransel yang dibawanya berisi sepasang lengan yang terputus dan pistol.
Menurut laporan New York Times, pada hari Sabtu, Sokolov dibawa keluar dari Sungai Moika yang dingin di St. Petersburg, ia jatuh, mabuk, bersama dengan tas punggung berisi lengan Yeshchenko yang terputus.
Sebuah pencarian di apartemennya menemukan mayatnya yang dipenggal, dan media berita setempat mengatakan dia telah merencanakan untuk membuang bagian tubuh korbannya di sungai dan kemudian bunuh diri, berpakaian seperti Napoleon, di luar benteng St. Petersburg.
Di pengadilan pada hari Senin, Sokolov mengatakan kepada hakim, "Saya sangat menyesal," menurut outlet berita media lokal fontanka.ru.
Dia mengatakan telah tinggal bersama korban selama lima tahun. "Saya menganggapnya pengantin perempuan dan memberi tahu teman-teman saya bahwa saya akan menikahinya," kata Sokolov, menurut fontanka.ru. Dia mengatakan di pengadilan bagaimana pasangan itu bertengkar tentang anak-anaknya. Saat ini Sokolov telah dikirim ke Kresty, pusat penahanan pra persidangan, selama dua bulan.
Sokolov ditarik keluar dari Sungai Moika di pusat kota St. Petersburg yang bersejarah.[CNN]
Yeshchenko datang dari kota Krasnodar, Rusia selatan, untuk belajar di St. Petersburg dan terus bekerja dengan Sokolov sebagai peneliti, menurut kantor berita negara TASS.
Petugas penegak hukum juga melihat laporan media bahwa Sokolov memukuli beberapa muridnya.
Sokolov adalah spesialis dalam sejarah militer Prancis dan seorang profesor di Departemen Sejarah Modern dan Kontemporer Universitas Negeri St. Petersburg.
Sebagai pegiat rekonstruksi sejarah, sang profesor sering muncul dalam seragam era Napoleon, dan telah bekerja sebagai konsultan untuk reproduksi historis untuk film dan TV.