Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Tuding Demonstran Hong Kong Bikin Kota Jadi Kacau

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Seorang petugas kepolisian saling dorong dengan pengunjuk rasa saat berusaha membubarkan blokir demonstran di Sai Wan Ho, Hong Kong, 11 November 2019. CUPID PRODUCER via REUTERS
Seorang petugas kepolisian saling dorong dengan pengunjuk rasa saat berusaha membubarkan blokir demonstran di Sai Wan Ho, Hong Kong, 11 November 2019. CUPID PRODUCER via REUTERS
Iklan

TEMPO.COHong Kong – Sekitar seribu orang demonstran di Hong Kong menggelar unjuk rasa di pusat kota hingga hari kedua, Selasa, 12 November 2019, dengan memblokir jalan, yang diapit sejumlah gedung pencakar langit tertinggi dan properti mahal di kota itu.

Polisi membubarkan aksi unjuk rasa ini dan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa di jalan sempit Pedder Street.

Polisi lalu menangkap belasan demonstran, yang banyak mengenakan topeng, dan mengimpit mereka di atas trotoar depan toko perhiasan Tiffany & Co.

“Masyarakat kita telah didorong hingga ke tepi jurang kehancuran total,” kata juru bicara polisi mengacu kepada unjuk rasa dua hari terakhir seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 12 November 2019.

Juru bicara polisi mengatakan para pengunjuk rasa telah bersikap gila seperti melemparkan sampah, sepeda, dan barang rongsokan ke jalur kereta api dan pembangkit listrik, yang membuat lumpuh sistem transportasi.

Polisi juga mengatakan seorang lelaki yang terbakar pada Senin kemarin masih dalam kondisi kritis. Petugas meminta masyarakat memberitahukan siapa pelaku kejahatan itu.

Bentrokan antara polisi dan demonstran terjadi di pusat kota setelah sejumlah pemrotes memblokir jalan, yang diapit sejumlah bank, pusat perbelanjaan terkenal, dan toko perhiasan.

Banyak toko yang tutup lebih awal karena khawatir terkena imbas kerusuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi dan demonstran juga bentrok di City University di Kowloon Tong, dan Chinese University saat sejumlah demonstran melempar bom bensin ke arah polisi.

Sejumlah demonstran diketahui menumpuk batu bata, bom bensin dan membuat alat yang dipasangi paku untuk mengempiskan mobil yang lewat di dekat City University.

Sebuah van yang digunakan sebagai barikade di jalan juga dibakar massa.

“Ayo berhenti memikirkan hasilnya. Hasilnya adalah semua kekacauan ini dan kegilaan. Tapi apa akar penyebab semua ini? Kita tidak punya sistem demokrasi penuh,” kata salah seorang demonstran, 25 tahun, yang bekerja sebagai manajer properti. Dia mengenakan kaos putih, celana hitam dan topeng hitam dengan menyebut namanya Roy.

“Kami ingin menikmati pendingin ruangan dan minum bir dengan teman-teman. Tidak ada warga Hong Kong yang menginginkan ini, tapi pemerintah memaksa kami mengambil tindakan dramatis,” lanjut dia.

Seorang demonstran lainnya, yang mengaku bernama Emily, 30 tahun, mengatakan bekerja di sektor keuangan. Dia membawa tas kulit di pundak dan memakai topeng hitam serta kaca mata renang.

Dia juga membawa semacam mangkuk untuk menutup gas air mata yang ditembakkan petugas di Hong Kong. “Saya tidak ingin terlibat dalam serangan itu. Saya di sini untuk melindungi anak-anak,” kata dia seperti dilansir Reuters.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

4 jam lalu

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji
Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

Berdasar V-Dem Democracy Index 2024, Faisal Basri sebut Jokowi membuat indeks demokrasi mendekati nol, lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.


Singgung Pemilu 2019, Kabaharkam Fadil Imran Minta Masyarakat Terima Hasil Penghitungan KPU

20 jam lalu

Kabaharkam Polri Komjen Mohammad Fadil Imran melepas 111 personel amankan TPS luar negeri, Senin, 29 Januari 2024. Foto: Istimewa
Singgung Pemilu 2019, Kabaharkam Fadil Imran Minta Masyarakat Terima Hasil Penghitungan KPU

Kabaharkam memastikan situasi menjelang pengumuman hasil Pemilu 2024 terpantau kondusif.


Polisi Diduga Telibat Penembakan 5 Orang Saat Demo di Yahukimo 2 Tahun Silam, Komnas HAM Diminta Turun Tangan

1 hari lalu

Ilustrasi kerusuhan. Getty Images
Polisi Diduga Telibat Penembakan 5 Orang Saat Demo di Yahukimo 2 Tahun Silam, Komnas HAM Diminta Turun Tangan

Dari penelusuran Ha-jabasu, Elius menyatakan adanya dugaan kuat telah terjadi pelanggaran HAM dan pelanggaran HAM berat oleh polisi.


Didin Damanhuri Klaim Ribuan Orang Bakal Gelar Demonstrasi Serentak di 19 Maret

1 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Didin Damanhuri Klaim Ribuan Orang Bakal Gelar Demonstrasi Serentak di 19 Maret

Didin mengklaim pihaknya akan mengerahkan 10 ribu orang dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senayan.


Polisi Sebut Ribuan Massa Bakal Demonstrasi di DPR Rabu, 20 Maret 2024

1 hari lalu

Ilustrasi Petugas Pengaman Demonstrasi/unjuk rasa/ Petugas Anti Huru-hara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Polisi Sebut Ribuan Massa Bakal Demonstrasi di DPR Rabu, 20 Maret 2024

Polisi sebut akan ada ribuan massa menggelar demonstrasi di DPR pada Rabu, 20 Maret 2024.


Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

1 hari lalu

Ilustrasi tawuran / perkelahian / kerusuhan. Shutterstock
Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

Polisi menangkap 25 orang remaja karena aksi perang sarung di Solo, Sabtu dini hari, 16 Maret 2024.


Tak Kendur Guru Besar UGM dan UI Kritisi Jokowi, Kampus Menggugat dan Seruan Salemba Menguat

2 hari lalu

Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum UI, Sulistyowati bersama akademisi membacakan Seruan Salemba 2024 temu ilmiah Universitas memanggil bertema Menegakan Konstitusi Memulihkan Peradaban dan Hak Kewargaan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 14 Maret 2024. Sejumlah Guru Besar dan akademisi dari berbagai peguruan tinggi berkumpul untuk menyuarakan
Tak Kendur Guru Besar UGM dan UI Kritisi Jokowi, Kampus Menggugat dan Seruan Salemba Menguat

Setelah menggelar aksi yang melibatkan puluhan kampus pada akhir Januari lalu, kini UGM, UI, dan UII kembali kritisi Jokowi. Apa poin mereka?


Jalanan Paling Keren di Dunia Menurut Time Out, Peringkat Pertama Ada di Melbourne

3 hari lalu

High Street, Melbourne. (Foto: Josie Withers | visitvictoria.com)
Jalanan Paling Keren di Dunia Menurut Time Out, Peringkat Pertama Ada di Melbourne

Beberapa hal yang menjadi indikator pemilihan jalanan ini adalah jalanan, jalan raya, plaza, dan bulevar favorit warga lokal


Polisi Pulangkan 9 Petani Penolak Bandara IKN, Polda Kaltim: Proses Hukum Tetap Berjalan

3 hari lalu

Pj Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Makmur Marbun bersama Forkopimda saat berdialog dengan sembilan tersangka yang telah ditangguhlan penahanannya. Foto: ANTARA/HO-dokumen Humas Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
Polisi Pulangkan 9 Petani Penolak Bandara IKN, Polda Kaltim: Proses Hukum Tetap Berjalan

Polisi akhirnya memulangkan sembilan petani yang ditahan akibat diduga mengancam pekerja pembangunan Bandara VIP di kawasan IKN.


Polda Metro Jaya Ungkap Pabrik Ekstaksi di Apartemen Cengkareng, Tersangka Baru 2 Bulan Bebas dari Penjara

3 hari lalu

Direktorat Reserse Narkoba mengungkap kasus tindak pidana narkotika jenis ganja, LSD, dan ekstasi dalam sebulan ke belakang di di Lapangan Gedung Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Maret 2024.
Polda Metro Jaya Ungkap Pabrik Ekstaksi di Apartemen Cengkareng, Tersangka Baru 2 Bulan Bebas dari Penjara

Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkappelaku industri rumahan (home industry) narkotika jenis ekstasi berinisial AI.