TEMPO.CO, Jakarta - Gejolak politik dan keamanan di Bolivia menuai keprihatinan dari negara tetangga dan Amerika Serikat. Tuduhan adanya kecurangan pemilu pada Oktober lalu telah mendesak Evo Morales melepaskan jabatan Presiden pada Minggu, 10 November 2019.
Dikutip dari reuters.com, Selasa, 12 November 2019, berikut reaksi pemimpin negara – negara Amerika Latin atas kondisi yang terjadi di Bolivia.
- Presiden Argentina Alberto Fernandez
Presiden Fernandez menyebut kepergian Morales dari kekuasaan adalah sebuah kudeta.
- Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard
“Ini adalah sebuah kudeta karena militer memintanya untuk mengundurkan diri dan hal itu menciderai perintah konstitusional Bolivia”.
Sejumlah warga melakukan selebrasi setelah Presiden Bolivia Evo Morales mengumumkan mengundurkan diri di La Paz, Bolivia, 10 November 2019. Wakil Presiden Alvaro Marcelo Gracia Linera menjabat Presiden Bolivia sementara. REUTERS/Luisa Gonzalez
- Presiden Brazil Jair Bolsonaro
“Sebuah hari yang besar,” kata tulis Bolsonaro di Twitter yang diduga kuat mengacu pada serangkaian kejadian di Bolivia
- Oposisi Venezuela
Presiden Venezuela Nicolas Maduro adalah sekutu Morales. Oposisi di negara itu menyambut positif kejatuhan Morales, yang mereka sebut diktator dan berharap Maduro akan ikut mundur mengikuti jejak Morales.
- Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Trump mengatakan pengunduran diri Morales adalah sebuah momen demokrasi signifikan dan mengirimkan sebuah pesan pada rezim yang tidak dilegitimiasi di Venezuela dan Nicaragua.
Di bawah undang-undang Bolivia, Kepala senat normalnya mengambil alih kekuasaan saat presiden mundur. Namun kepemimpinan saat ini dipegang oleh wakil presiden karena Ketua Senat Bolivia Adriana Salvatierra, sudah mengundurkan diri pada Minggu, 10 November lalu.