TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Marketing Airbus, Eduardo Pellicer mengatakan perusahaan memberikan opsi tambahan fitur bagi para pembeli pesawat A400M ini.
“Bisa ada fitur alat pengisian bahan bakar di udara,” kata Pellicer kepada Tempo di Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa, 12 November 2019.
Pellicer menunjuk pada bagian atas pesawat yang menyerupai tongkat menjulur ke depan. Menurut dia, alat itu berfungsi untuk mengisi bahan bakar dengan sangat cepat dan banyak.
Saat ini, Pellicer mengatakan Airbus hanya memproduksi satu ukuran A400M. Pesawat ini tiba dengan membawa sejumlah kargo kecil seperti ban dan koper serta satu kendaraan lapis baja angkut personil, yang bobotnya sekitar 7.5 ton. Pesawat A400M ini memiliki bobot angkut maksimal hingga 37 ton.
Media mendapat kesempatan untuk masuk ke ruang kokpit dan ruang angkut pesawat. Di ruang kokpit, Letnan Penerbang Collins mengatakan ini merupakan pesawat Airbus pertama yang diterbangkannya.
Dia mengaku tidak mengalami kesulitan mempelajari cara menerbangkan pesawat ini. “Karena Airbus merancang pesawat ini dengan pemikiran memudahkan pilot untuk menerbangkannya,” kata dia.
Pesawat A400M milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris tiba dengan membawa kargo berupa kendaraan angkut personil seberat sekitar 7.5 ton. Budi Riza/Tempo
Menurut Komandan Sayap Royal Air Force Inggris, Ed Horne, yang menjadi komandan skuadron A400M, pesawat ini terbukti cekatan untuk dikerahkan dengan cepat ke daerah bencana alam.
Horne menjelaskan pesawat angkut ini berhasil melaksanakan tugas membawa bantuan logistik dan peralatan berat serta korban bencana pasca gempa bumi di Palu dan Karibia. Pesawat ini juga melakukan tugas pencarian dan penyelamatan di Pulau Falkland, Argentina, dengan perawatan minimum di lokasi.