TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria naik ke panggung dan menusuk tiga penampil selama pertunjukan seni teater di Al-Malaz, di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, pada Senin.
Dikutip dari Al Jazeera, 12 November 2019, cuplikan yang disiarkan oleh televisi pemerintah pada hari Senin menunjukkan pelaku, yang diidentifikasi sebagai pria Yaman berusia 33 tahun, naik panggung di King Abdullah Park di Riyadh selama pertunjukan musikal kelompok teater. Al Jazeera melaporkan tiga orang ditusuk, sementara Arab News melaporkan empat orang ditusuk.
Kantor berita pemerintah SPA mengatakan para korban, dua pria dan seorang perempuan, mengalami luka tikam kecil dan kini dalam kondisi stabil setelah menerima perawatan medis.
Dikutip dari Arab News, Yaser Al-Jalajil, juru bicara resmi untuk Palang Merah Saudi di Riyadh mengatakan, sembilan tim tiba di lokasi dan membawa semua korban yang terluka ke Rumah Sakit Pangeran Mohammed bin Abdul Aziz. Insiden itu terjadi pukul 8 malam.
Sebuah video yang diunggah oleh Al Ekhbariya di Twitter, menunjukkan seorang pria berpakaian jalanan bergegas ke panggung menuju sekelompok pemain berkostum dan kemudian dilumpuhkan oleh seseorang yang mengejarnya.
Video daring lainnya menunjukkan peristiwa itu dari sudut lain, ketika penyerang jatuh dari panggung dan para pemain melarikan diri.
#BREAKING: Riyadh police arrested an #Arab resident in possession of a knife after he stabbed two men and a woman who were members of a theatrical group. pic.twitter.com/ULbWsj3SlF
— Saudi Gazette (@Saudi_Gazette) November 11, 2019
Sumber kepolisian yang dihubungi Arab News mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden itu dan akan mengeluarkan pernyataan. Adapun motif serangan itu masih belum jelas.
King Abdullah Park adalah salah satu dari beberapa tempat yang menyelenggarakan festival hiburan selama dua bulan, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membuka masyarakat Saudi dan mendiversifikasi ekonominya jauh dari minyak.
Situs web festival Riyadh Season mengatakan bahwa acara di taman meliputi pertunjukan langsung dan musik, instalasi seni, panjat dinding, dan zip-lining.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi, telah melonggarkan pembatasan sosial dan mempromosikan hiburan yang sebelumnya dilarang di kerajaan konservatif. Otoritas Hiburan Umum mengatakan pihaknya berencana untuk mengucurkan US$ 64 miliar untku sektor hiburan dalam sepuluh tahun mendatang
Namun para pejabat Saudi memperingatkan bahwa memperkenalkan reformasi semacam itu dalam masyarakat yang sarat dengan konservatisme penuh dengan risiko.
Sementara hiburan sangat populer di kalangan populasi muda mayoritas Arab Saudi, reformasi tersebut dapat membuat marah kaum konservatif, termasuk para pemimpin agama garis keras dan polisi agama Arab Saudi yang wewenangnya diperkecil dalam beberapa tahun terakhir.