TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Hong Kong mengkonfirmasi tiga peluru tajam ditembakkan saat demonstrasi di Sai Wan Ho, menyebabkan seorang pendemo Hong Kong kritis.
Polisi telah mengkonfirmasi bahwa dua petugas lalu lintas berusaha menghentikan dua pengunjuk rasa yang memblokir persimpangan jalan di Sai Wan Ho pada pukul 7.20 pagi dengan menembakkan tiga tembakan langsung. Tidak ada peringatan yang diberikan sebelumnya.
Menurut laporan South China Morning Post, 11 November 2019, polisi mengatakan beberapa pengunjuk rasa mencoba mencuri pistol dari salah satu petugas, jadi dia menembakkan peluru pertama sebagai peringatan, tetapi tembakan itu mengenai salah seorang pengunjuk rasa.
Yang lain kemudian maju untuk mencoba membantu pendemo, yang mengarah ke tembakan kedua dan ketiga. Dua orang ditangkap di tempat kejadian.
Polisi mengatakan petugas itu tidak berniat untuk melukai siapa pun, tetapi hidupnya berada di bawah ancaman serius.
Rekaman video menunjukkan seorang pria berbaring di genangan darah dengan mata terbuka. Polisi juga melemparkan seorang perempuan ke jalan yang berserakan puing-puing dan menyemprotkan lada ke wajahnya saat kotak plastik dilemparkan ke arah petugas.
Video diunggah ke Facebook pada Senin pagi oleh perusahaan media yang berbasis di Hong Kong Cupid Produser menunjukkan polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di jalan yang sibuk di Sai Wan Ho, yang terletak di pantai timur laut Pulau Hong Kong. Menurut Cupid Produser, rekaman itu disiarkan langsung ke Facebook oleh seorang reporter TV Jepang, dikutip dari Business Insider.
Pendemo Hong Kong berusia 21 tahun yang ditembak polisi, kini dalam kondisi stabil setelah operasi.