Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan Tewasnya Mahasiswa Hong Kong Berubah Ricuh

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Mahasiswa Chinese University of Hong Kong mengenakan topeng saat pawai sebelum upacara kelulusan, 7 November 2019.[Winson Wong/SCMP]
Mahasiswa Chinese University of Hong Kong mengenakan topeng saat pawai sebelum upacara kelulusan, 7 November 2019.[Winson Wong/SCMP]
Iklan

TEMPO.COHong Kong – Acara peringatan tewasnya mahasiswa Hong Kong pada Jumat malam, 8 November 2019, berubah menjadi bentrok denga polisi.

Mahasiswa dan massa pro demokrasi saling serang dengan polisi, yang menembakkan gas air mata.

“Pusat kerusuhan terjadi di Nathan Road di Distrik Kowloon, yang merupakan salah satu area terpadat di dunia,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 9 November 2019.

Sejumlah aktivis pro-demokrasi memasang barikade di tengah jalan dan merusak pintu masuk sebuah stasiun kereta api.

Polisi terlihat menembakkan gas air mata di area Tseung Kwan O, yang terletak di sebelah timur Kowloon.

Ini merupakan area tempat meninggalnya mahasiswa bernama Chow Tsz-lok, yang diduga jatuh dari lantai tiga ke lantai dua gedung parkir pada Senin dini hari awal pekan ini.

Chow, 22 tahun, yang belajar di University of Science and Technology diduga terjatuh saat polisi membubarkan massa demonstrasi di lokasi itu.

Ini merupakan korban tewas pertama dalam demonstrasi massal yang terjadi sejak Juni 2019. Kematian Chow ini kemungkinan bakal menyulut kemarahan mahasiswa sehingga bisa menimbulkan demonstrasi lebih besar.

Sekelompok mahasiswa di UST terlihat merusak dan mengotori sebuah gerai Starbucks di kampus. Pemilik jaringan Starbucks di sana dinilai berpihak kepada pemerintah Cina dan mengecam gerakan demonstrasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kecam tindakan brutal polisi,” begitu bunyi salah satu tulisan di kaca jendela gerai itu.

Ratusan mahasiswa, yang mayoritas mengenakan masker dan menyalakan lilin, berbaris dalam diam di salah satu sudut kampus UST sambil menaburkan bunga putih untuk mengenang Chow.

Sekelompok massa juga berkumpul di lokasi jatuhnya Chow sambil menaruh bunga duka. Mereka menyanyikan lagu penghormatan.

Sedangkan di kawasan distrik belanja Caseway Bay, ratusan warga berbaris di jalan dalam diam dengan bernyanyi pelan lagu himne.

Channel News Asia melansir warga Hong Kong berunjuk rasa menolak upaya pengesahan rancangan undang-undang legislasi mengenai ekstradisi sejak Juni 2019.

Meskipun pemerintah sudah menarik rancangan ini, warga terus berunjuk rasa menuntut penerapan sistem demokrasi secara penuh agar mereka bisa memilih pemimpinnya sendiri.

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, merupakan pejabat yang ditunjuk oleh Beijing untuk memimpin. Dia mengaku sempat mengusulkan pengunduran diri ke pemerintah Cina pasca kerusuhan massal, yang masih terus terjadi. Namun, permintaannya ditolak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

48 menit lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2 jam lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

2 jam lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

7 jam lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

7 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

22 jam lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

1 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

2 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

3 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.