TEMPO.CO, Jakarta - Anggaran yang diperlukan untuk memperbaiki atau mengganti fasilitas umum yang dirusak oleh pendemo Hong Kong selama lima bulan kerusuhan mencapai HK$ 10,5 juta atau Rp 18,8 miliar.
Pemerintah Hong Kong mengungkapkan biaya perbaikan fasum pada hari Rabu, sementara tempat-tempat olahraga dan budaya sementara ditutup dan operasional transportasi juga terpengaruh.
Menurut laporan South China Morning Post, 7 November 2019, dalam balasan tertulis kepada Dewan Legislatif, Sekretaris Keamanan John Lee Ka-chiu mengatakan bahwa dari Juni hingga akhir Oktober, 460 set lampu lalu lintas dan 40 lampu jalan dirusak, dan pagar sepanjang 45,6 km di sepanjang trotoar dan sekitar 2.900 meter persegi paving blok di trotoar dilepas. Para pengunjuk rasa sering melepas pagar, menyatukannya dengan kabel dan menggunakannya sebagai penghalang jalan.
Hong Kong telah diguncang oleh demonstrasi sejak awal Juni dengan tingkat kekerasan meningkat dalam bentrokan antara demonstran anti-pemerintah dan polisi.
"Para perusuh merusak fasilitas umum, termasuk stasiun MTR, stasiun Light Rail, dan lampu lalu lintas, di berbagai distrik. Pemblokiran jalan ilegal di berbagai kabupaten juga berdampak serius pada layanan transportasi umum dan layanan pemerintah," kata Lee.
"Para perusuh bahkan membakar secara ceroboh, merusak toko-toko dan melemparkan bom bensin, yang menimbulkan ancaman serius bagi nyawa dan properti orang-orang."
Sejumlah pengunjuk rasa membuat barikade di pintu masuk stasiun MRT Yuen Long di New Territories, Hong Kong, 21 Agustus 2019. Sebulan lalu pengunjuk rasa diserang oleh anggota geng triad di stasiun Yuen Long MTR. REUTERS/Tyrone Siu
Sekitar 670 tempat sampah dari Departemen Kebersihan dan Makanan (FEHD) rusak sementara Departemen Jalan Raya menemukan lebih dari 900 penghalang plastik dan 1.500 penghalang berisi air hilang.
"Selama periode ini, Departemen Jalan Raya mengeluarkan biaya pemeliharaan dan penggantian lebih dari HK$ 10 juta (Rp 17,8 miliar). FEHD mengeluarkan sekitar HK$ 560.000 atau Rp 1 miliar untuk memasang kembali tempat sampah," katanya.
Lee mengatakan bahwa selama lima bulan terakhir, tempat-tempat rekreasi termasuk kolam renang umum, pusat olahraga, lapangan olahraga dan taman ditutup lebih dari 1.900 kali karena protes di dekatnya.
Untuk MTR Corporation yang terkepung, yang sering menjadi sasaran para pengunjuk rasa yang menuduh perusahaan kereta api itu berkolusi dengan polisi dan tunduk pada tekanan dari Beijing, Lee mengatakan bom bensin dilemparkan dan api membakar stasiun dan pintu masuk, menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas.
Pada 29 Oktober, pengunjuk rasa telah menyebabkan kerusakan parah di 85 dari 94 stasiun kereta api dan 60 dari 68 halte Light Rail, dengan membakar, menghancurkan peralatan dan merusak perlengkapan. Lebih dari 1.600 pintu putar, 960 mesin tiket, 1.100 kamera CCTV, 125 lift dan eskalator, 1.060 dinding panel kaca dan 130 set rolling door dirusak pendemo Hong Kong.