TEMPO.CO, Jakarta - Kushila Stein, 47 tahun, terkatung-katung di laut lepas Kreta, Yunani, selama dua hari dan bertahan hidup dengan mengkonsumsi permen yang direbus.
Dikutip dari mirror.co.uk, Rabu, 6 November 2019, Stein ditemukan dalam kondisi hidup setelah terkatung-katung di tengah laut bisa dibilang cukup beruntung. Dia kehabisan air bersih dan kehilangan dayung. Dia terapung-apung sejauh hampir 70 mil atau sekitar 112 kilometer di laut Aegean, wilayah utara Krete, Yunani.
Kushila Stein, 47 tahun, selamat setelah 2 hari terkatung-katung di tengah laut dengan mengkonsumsi permen rebus. Sumber: cretalive.gr/mirror.co.uk
Stein dinyatakan hilang pada Jumat 1 November 2019. Keluarganya sangat takut hal buruk terjadi padanya sehingga sebuah operasi pencarian dilakukan demi menemukan Stein.
Dengan kondisi tak ada air bersih dalam perahu karetnya, maka Stein terpaksa menghemat-hemat permen yang direbusnya. Untuk bertahan hidup, dia juga membungkus kedua tangannya dengan plastik agar tetap hangat di tengah tiupan angin yang membuat hidupnya semakin dalam bahaya.
Stein terkatung-katung di tengah laut lepas saat dia menaiki sebuah perahu layar bersama seorang laki-laki asal Inggris bernama Mike. Dia lalu memutuskan untuk meluruskan kedua kakinya ke pantai dan lanjut berlayar sendirian dengan perahu karet.
Pada Jumat, 1 November 2019 sekitar pukul 4.30 sore, dia mengirimkan pesan singkat pada Mike mengatakan dalam perjalanan pulang ke bibir pantai. Saat itu, dia pun memberi tahu kalau battery ponselnya sudah mau habis.
Ketika akhirnya Stein tidak kunjung tiba, Mike menduga Stein mungkin sudah tiba di daratan. Namun pada keesokan paginya Mike mulai gelisah dan menghubungi penjaga pantai. Setelah operasi besar untuk menemukan Stein, dia ditemukan terkatung-katung di tengah laut dalam keadaan hidup.
Total Stein berada di tengah laut selama 37 jam sebelum akhirnya dia ditemukan. Wendy, ibu Stein, gembira sekali putrinya ditemukan dalam keadaan hidup setelah sebelumnya dia yakin putrinya sudah berlatih bagaimana bertahan hidup di tengah laut sehingga dia bisa menghadapi kondisi yang terjadi.