TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melakukan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo disela-sela KTT ASEAN pada Senin, 4 November 2019 di Bangkok, Thailand. Dalam pertemuan itu, Perdana Menteri Abe didampingi oleh Penasehat Khusus Perdana Menteri Hiroto Izumi dan Eiichi Hasegawa serta dari pihak Indonesia ikut dalam pertemuan itu Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi.
Kedutaan Jepang di Jakarta dalam keterangan mengatakan Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat atas Penobatan Kaisar Jepang serta belasungkawa kepada para korban badai Hagibis. Lebih lanjut, Jokowi dalam kesempatan itu menyampaikan diantara empat prioritas pemerintahan Jokowi jilid II yakni ingin melanjutkan kerja sama dengan Jepang di bidang pembangunan infrastruktur dan pembangunan SDM.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe bericara saat digelarnya KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia, 21 November 2015. AP Photo
Terkait pembangunan infrastruktur, Indonesia ingin melanjutkan kerja sama dengan Jepang dalam pembangunan MRT, jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa serta pembangunan pelabuhan Patimban. Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Abe menyambut baik beroperasinya MRT Jakarta yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Jakarta dan menyampaikan harapannya agar kerjasama dalam pembangunan MRT dapat terus dilanjutkan juga untuk jalur Timur-Barat.
Selain itu, Perdana Menteri Abe juga mengatakan bahwa Pemerintah Jepang akan memulai program peningkatan kapasitas dengan BAKAMLA tahun depan serta berencana memberikan sejumlah pinjaman dalam bentuk yen untuk mendukung perbaikan kebijakan dan sistem penanggulangan bencana serta penanggulangan banjir. Dalam kesempatan ini, Perdana Menteri Abe juga menyambut baik diterimanya rencana pembangunan Lapangan Abadi Blok Masela yang diproyeksikan oleh INPEX Corporation.
Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin negara juga menyepakati kerja sama dimulainya kembali proyek pengembalian kerangka tentara Jepang yang gugur pada Perang Dunia II di Indonesia.
Pertemuan singkat selama 20 menit itu, juga dijadikan kesempatan tukar pendapat tentang situasi regional termasuk situasi Korea Utara seperti peluncuran rudal balistik baru-baru ini, serta masalah sengketa Laut Cina Selatan. Jokowi dan Abe juga setuju bekerja sama menyelesaikan negosiasi RCEP secepat mungkin.