TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap 9 pejabat yang menjadi tangan kanan atau kepercayaan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Kesembilan pejabat terdekat dengan Khamenei yang diberi sanksi itu antara lain kepala staf Mohammad Mohammadi Golpayegani, kepala kehakiman Ebrahim Raisi, dan Mojtaba Khamenei sebagai anak laki-laki kedua Khamenei.
Bertepatan dengan peringatan 40 tahun Iran menyerang Kedutaan AS di Teheran, AS memasukkan dalam daftar hitam Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran.
"Hari ini Kementerian Keuangan menargetkan para pejabat bukan hasil pemilihan yang dekat dngan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, dan yang menjalankan kebijakan dia yang tidak stabil," kata Steven Mnuchin, Menteri Keuangan dalam pernyataannya, sebagaimana dilaporkan Reuters, 4 November 2019.
Sanksi ini dibuat untuk semakin membatasi lingkaran dalam Ali Khamenei untuk bergerak.
"Tindakan kami secara khusus fokus pada menargetkan lebih jauh aset finansial lingkaran dalam pemimpin tertinggi, baik penasehat militer maupun penasehat urusan luar negeri," seorang pejabat senior AS menjelaskan kepada wartawan.
Kantor berita Iran, IRNA, mengatakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi menanggapi sanksi AS terhadap 9 orang dekat Ali Khamenei sebagai sinyal keputusasaan dan ketidakmampuan rezim ini dalam mengambil manfaat dari pendekatan diplomatik dan logis untuk masalah internasional yang penting.