TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Venezuela pada Minggu, 3 November 2019, mengeluarkan sejumlah diplomat asal El Savador dari negara itu. Tindakan tersebut adalah balasan setelah negara di Amerika Tengah tersebut mengusir perwakilan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
Kementerian Venezuela dalam pernyataan mengatakan akan memberi waktu 48 jam bagi para diplomat dari El Savador untuk angkat kaki dari negara itu.
“Pemerintah Salvador mengikuti jejak strategis Amerika Serikat yang gagal mengintervensi dan memblokade ekonomi Venezuela. Secara resmi Bukele melanjutkan peran mereka yang menyedihkan dimana menjadi pion kebijakan luar negeri Amerika Serikat,” tulis Kementerian Luar Negeri Veneuzuela mengutip reuters, Senin 4 November.
Aksi saling usir diplomat ini terjadi ketika pada Sabtu, 2 November 2019, Presiden El Savador, Nayib Bukele, tak mau mengakui diplomat yang dikirim oleh Presiden Maduro ke El Savador. Sebaliknya, Presiden Bukele mengatakan hanya akan menerima diplomat baru yang dikirim oleh pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido.
Guadio, pemimpin oposisi Venezuela yang juga memimpin Majelis Nasional Venezuela pada Januari 2019 meminta konstitusi untuk menjadikannya presiden sementara dengan alasan kecurangan yang dilakukan Maduro dalam pemilu 2018. Guadio telah diakui oleh puluhan negara-negara barat, termasuk Amerika Serikat.
Pengusiran yang dilakukan Presiden Bukele itu dilakukan kurang dari seminggu setelah pemerintah Amerika Serikat menambah waktu satu tahun perlindungan sementara bagi warga Salvador yang ada di Amerika Serikat.
Maduro yang seorang sosialis menyebut Guaido sebagai boneka Amerika Serikat karena berupaya menggulingkannya lewat kudeta. Maduro juga menyalahkan sanksi dari Amerika Serikat atas hiperinflansi hingga menyebabkan krisis kemanusiaan di Venezuela, sebuah negara yang dulu makmur tetapi sekarang jutaan warganya beremigrasi.
Sebagian besar negara-negara tetangga Venezuela yang mengenal Guaido meminta Maduro untuk mundur. Namun Maduro tetap berkuasa karena adanya dukungan angkatan bersenjata dan sekutu termasuk Rusia, Cina dan Kuba.
Guaido pada Minggu kemarin mengucapkan terima kasih kepada El Savador atas dukungannya yang ditulisnya di akunTwitter
“El Savador telah memberikan dukungan besar pada perjuangan Venezuela, mengisolasi rezim Maduro lebih jauh,” tulis Guaido.
KANIA SUKU