TEMPO.CO, Jakarta -Seorang perempuan di Bright, Melbourne timur laut, mengambil sesuatu yang diduga anak anjing liar setelah dijatuhkan seekor elang di kebun belakang rumahnya pada Agustus 2019.
“Saya bangun pagi ini dan mendengar suara rengekan di semak-semak saya. Saya tidak tahu apakah itu rubah atau anjing,” tulis perempuan itu di Facebook.
Setelah diskusi hangat online, perempuan itu memutuskan membawa anak anjing itu yang diberi nama Wandi ke Rumah Sakit Hewan Alpine di hari yang sama saat anak anjing ditemukan. Staff rumah sakit memutuskan mengirim sampel DNA untuk melakukan pengujian sementara Wandi dikirim ke suaka Yayasan Dingo Australia sambil menunggu hasilnya.
Dingo. Sumber: mirror.co.uk
Hasil dari laboratorium genetika UNSW beberapa minggu kemudian menunjukkan bahwa Wandi adalah seekor dingo dari dataran tinggi Victoria. Berita ini diunggah oleh suaka Yayasan Dingo Australia di akun instagram, Jumat, 1 November.
Dingo adalah hewan karnivora yang berasal dari Australia dan Asia Tenggara. Karakteristik dingon mirip dengan anjing biasa dan serigala.
Dingo adalah satu-satunya anjing asli Australia dan dilindungi di taman nasional di bawah Nature Conversation Act 1992. Beberapa daerah di Queensland mengklasifikasikan dingo sebagai hewan pengganggu.
“Wandi akan menjadi bagian dari program pembiakan kami, menambahkan gen baru untuk meningkatkan jumlah dan keragaman populasi dingo murni yang kami miliki di tempat perlindungan kami,” tulis Yayasan Dingo Australia, seperti dikutip mirror.co.uk, Senin 4 November.
Yayasan tersebut juga mengatakan bayi dingo itu menderita luka-luka yang mengindikasikan bahwa ia ditangkap oleh seekor elang dan dijatuhkan. Itu terlihat dari luka-luka di punggungnya. Kukunya pun rusak yang menunjukkan hewan ini telah melakukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki sebelum kemudian ditemukan.
KANIA SUKU