TEMPO.CO, Jakarta - Saking seringnya Donald Trump bermain Twitter, ajudan Trump bahkan menyebut Trump harus men-tweet seperti orang lain butuh makan.
Dalam wawancara dengan New York Times, 2 November 2019, yang mengulas 11.000 lebih tweet Donald Trump, penasihat Gedung Putih Kellyanne Conway telah membela kebiasaan Twitter Presiden Donald Trump.
"Dia perlu tweet seperti kita perlu makan," kata Conway.
New York Times menganalisa lebih dari 11.000 tweet oleh Donald Trump, seorang presiden yang telah menggunakan media sosial tidak seperti yang lain. New York Times meneliti akun-akun yang ia ikuti dan mewawancarai para pejabat pemerintahan, anggota parlemen, eksekutif Twitter, dan orang sipil Amerika ternama dalam tweet-nya.
Menurut New York Times, lebih dari setengah tweetnya, Trump menggunakan platform untuk mengecam seseorang atau sesuatu.
Trump telah menyerang setidaknya 630 orang dan pokok dalam 5.889 tweet sejak menjabat pada Januari 2017.
Kicauan lain Trump, merujuk pada teori konspirasi, termasuk 40 kicauan tentang penipuan pemilih dan sistem pemilu yang dicurangi.
Di awal masa kepresidenan Trump, para pembantu utama berdiskusi meminta Twitter untuk penundaan 15 menit pada akunnya.
Namun, seorang mantan pejabat Gedung Putih mengatakan mereka meninggalkan ide itu karena presiden khawatir itu akan membuat tweet-nya tidak relevan.
Kebiasaan Twitter Trump yang paling intens adalah pagi hari, ketika ia berada di kediaman Gedung Putih, menonton Fox News, menelusuri Twitter-nya dan mengubah platform media sosial yang disebut seorang ajudannya sebagai senjata pamungkas penyebaran massa.
Dari tweet serangan yang diidentifikasi dalam analisis New York Times, hampir setengahnya dikirim antara pukul 6 pagi dan 10 pagi, berjam-jam yang dihabiskan Trump sebagian besar tanpa kehadiran penasihat.
Setelah bangun pagi, Trump biasanya menonton tayangan berita yang direkam pada malam sebelumnya di Super TiVo-nya, beberapa DVR terhubung ke satu remote.
Dia mengikuti pertunjukan itu, dan program pagi "Fox & Friends", lalu memberikan komentar di iPhone-nya. Lalu ia menyaksikan tweet-nya disiarkan di saluran kabel dan situs berita.
Presiden AS Donald Trump secara konsisten memuji pengaruh akun Twitter-nya di media arus utama.
Berbicara kepada tokoh media sosial konservatif pada konferensi Gedung Putih, ia berkata:
"Boom. Saya menekan tombolnya, dan dalam dua detik, kita punya berita," kata Trump.
Namun, kebiasaan Twitter presiden juga telah membawa perhatian pada kebijakan platform media sosial, dengan beberapa menuduh Donald Trump telah melanggar aturan Twitter.