TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bernama Provinsi Sinai, yang berafiliasi dengan ISIS, menyatakan sumpah setia kepada pemimpin baru ISIS menyusul kematian Abu Bakr al Baghdadi.
Melalui Telegram pada Sabtu kemarin, Provinsi Sinai, yang melakukan perlawan terhadap negara Mesir, mengunggah foto puluhan milisinya berdiri di antara pepohonan dengan tulisan bahwa mereka bersumpah kepada Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi, menurut laporan Reuters, 3 November 2019.
Al-Quraishi ditunjuk menjadi pemimpin ISIS dalam pesan audio media ISIS Al-Furqan pada Kamis kemarin. Pesan juga mengkonfirmasi kematian al-Baghdadi. ISIS juga memperingatkan akan membalas dendam kematian al Baghdadi.
Pesan hari Kamis disuarakan oleh juru bicara baru ISIS, Abu Hamza al-Qarshi. Dia menggantikan mantan juru bicara Abu Hasan al-Muhajir, yang dibunuh oleh pasukan AS di dekat Jarablus di Suriah utara, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS Senin, dikutip dari New York Times.
Kompleks pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi sebelum serangan udara militer AS di wilayah Idlib Suriah, 26 Oktober 2019. Militer AS menerbitkan rekaman video pertama serangan terhadap sebuah kompleks tempat persembunyian pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. U.S. Department of Defense/Handout via REUTERS.
Pengumuman ISIS mengatakan bahwa al Baghdadi telah digantikan sebagai pemimpin oleh Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi, yang diidentifikasi sebagai "emir orang-orang beriman" dan "khalifah."
Namun hampir tidak ada yang diketahui publik tentang al-Quraishi, termasuk nama aslinya, dan para analis kontraterorisme mencoba mencari tahu siapa dia.
Kelompok ISIS dalam rekaman tersebut berbicara tentang murid-muridnya dan ekspansi di luar Timur Tengah, bahkan ketika wilayah intinya di Irak dan Suriah kandas. "Apakah Anda tidak melihat Amerika bahwa Negara (ISIS) sekarang di ambang pintu Eropa dan Afrika Tengah?"
Catatan transfer kawat komunikasi dan kesaksian pejuang yang ditangkap di Republik Demokratik Kongo menunjukkan bahwa ISIS telah mendirikan basis operasi di negara Afrika Tengah.
Konflik di Semenanjung Sinai Mesir meningkat setelah Presiden Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin digulingkan oleh militer pada 2013.
Pasukan darat dan udara Mesir melancarkan serangan besar yang berfokus pada Sinai Utara awal tahun lalu. Operasi militer Mesir dan serangan militan afiliasi ISIS berlanjut di daerah itu.