Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Islamofobia, Muslim Jerman Merasa Tak Aman

image-gnews
Umat Muslim beribadah di dalam masjid Sehitlik yang dikelola oleh Turkish-Islamic Union for Religious Affairs (DITIB) di Berlin, Jerman, 3 Oktober 2017. Mihrab masjid ini diukir dengan sangat indah, dimana di atasnya terdapat kaligrafi Alquran. Lampu hias menggantung di bawah kubah utama. Di tengah-tengah kubah bagian dalam terdapat kaligrafi surah al-Ikhlas yang terbuat dari emas. REUTERS
Umat Muslim beribadah di dalam masjid Sehitlik yang dikelola oleh Turkish-Islamic Union for Religious Affairs (DITIB) di Berlin, Jerman, 3 Oktober 2017. Mihrab masjid ini diukir dengan sangat indah, dimana di atasnya terdapat kaligrafi Alquran. Lampu hias menggantung di bawah kubah utama. Di tengah-tengah kubah bagian dalam terdapat kaligrafi surah al-Ikhlas yang terbuat dari emas. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas umat Islam Jerman merasa tidak aman di tengah tumbuhnya Islamofobia di negara itu. Ketua komunitas umat muslim Jerman, Burhan Kesici, dalam sebuah wawancara dengan Anadolu Agency di Ibu Kota Berlin pada Jumat, 1 November 2019, mengatakan umat muslim di Jerman sedang merasa tidak cukup aman.

“Pada tahun ini, ada lebih dari 80 serangan terhadap masjid di penjuru Jerman. Situasi keamanan di sini sangat tegang. Umat Muslim tidak merasa cukup aman. Pembicaraan dengan otoritas keamanan belum memperlihatkan konsep yang cukup dan terlepas dari itu semua, sebagai umat Muslim kami tidak cukup mendapat masukan,” kata Kesici. 

Menurutnya, otoritas keamanan harus bekerja lebih dekat dengan komunitas-komunitas, mengembangkan sejumlah konsep dan memberikan nasihat kepada mereka. Sebab jika tidak, umat Muslim bisa kehilangan kepercayaan pada badan-badan keamanan mengingat perlindungan terlihat samar-samar.  

Umat Muslim beribadah di dalam masjid Sehitlik yang dikelola oleh Turkish-Islamic Union for Religious Affairs (DITIB) di Berlin, Jerman, 3 Oktober 2017. Setiap 3 Oktober, komunitas Muslim ingin warga Jerman bisa berkenalan dengan Islam. Karena itu, pintu-pintu masjid dibuka, dan diberi nama "Hari Masjid Terbuka". REUTERS

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pernyataan Kesici itu disampaikan sehari setelah aparat kepolisian pada Kamis, 31 Oktober 2019, dipaksa untuk mengevakuasi sebuah masjid di kota Cologne, Jerman barat setelah adanya ancaman bom di masjid itu. Menanggapi ancaman itu, area komplek masjid Central Cologne dilakukan penyusuran oleh tim khusus dan anjing pengendus bom. Aparat kepolisian tidak menemukan bom dan menyimpulkan ancaman itu sebagai berita bohong.  

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman, Steve Alter, mengatakan Kementerian Dalam Negeri telah berulang kali mengutarakan kekhawatiran atas sejumlah serangan terhadap institusi – institusi agama dalam beberapa pekan terakhir. Ancaman bom terhadap masjid Central Cologne pada Kamis kemarin adalah yang kedua kalinya dalam empat bulan terakhir. Sebelumnya pada Juni 2019, muncul sebuah ancaman bom yang diduga dikirim lewat email oleh sebuah organisasi sayap kanan, namun ancaman itu rupanya berita bohong.    

Pada 2018, lebih dari 100 masjid dan institusi agama diserang oleh ekstrimis sayap kanan. Catatan kepolisian memperlihatkan ada 813 ujaran kebencian pada Muslim pada tahun lalu, termasuk penghinaan verbal, surat ancaman dan serangan fisik hingga mengarah pada luka-luka pada sekitar 54 umat Muslim. Jerman adalah rumah terbesar kedua bagi populasi umat Muslim di Eropa barat setelah Prancis. Diperkirakan ada sekitar 4,7 jiwa umat Islam di Jerman, sekitar 3 juta berasal dari keturunan Turki.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

17 jam lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.


Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

18 jam lalu

Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia yang didirikannya di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@ivan_gunawan
Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

Ivan Gunawan akhirnya datang meresmikan Masjid Indonesia di Uganda yang sudah dibangunnya sekitar 2 tahun lalu.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

1 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

1 hari lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.


Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

2 hari lalu

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pidato saat menghadiri kampanye pemilu di Bengaluru, Karnataka, India, 20 April 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.


Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

3 hari lalu

Korea Siap Menerima Wisatawan Muslim
Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

5 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

7 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

7 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

8 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.