TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan audiensi publik penyelidikan pemakzulan Trump akan dimulai bulan ini.
"Saya akan berasumsi akan ada audiensi publik pada bulan November," kata pejabat tinggi Demokrat itu dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, seperti dikutip dari Reuters, 2 November 2019.
Dalam tes formal pertama dukungan untuk penyelidikan pemakzulan, DPR yang dikuasai Demokrat pada hari Kamis memberikan suara mayoritas, yakni 232 berbanding 196, untuk memajukan penyelidikan di Kongres.
Menurut laporan koresponden Kongres AS di New York Times, Julie Davis, resolusi ini penting karena ini adalah ketiga kalinya dalam sejarah modern, bahwa DPR AS melakukan pemungutan suara untuk pemakzulan.
Komite Intelijen, Urusan Luar Negeri, dan Pengawasan DPR AS telah mengadakan serangkaian wawancara tertutup dengan pejabat saat ini dan mantan pejabat pemerintahan sebagai bagian dari penyelidikan, sebuah fase penyelidikan yang masih berlangsung dan telah berlangsung selama beberapa minggu.
Tetapi Demokrat DPR mengatakan bahwa mereka berniat untuk mengadakan dengar pendapat publik dan suara resolusi datang saat DPR bersiap untuk itu akan segera berlangsung.
Teks resolusi tersebut menjabarkan bagaimana Komite Intelijen DPR akan melakukan dengar pendapat publik dan bagaimana Komite Kehakiman DPR "akan melaporkan kepada Dewan Perwakilan resolusi, artikel pemakzulan, atau rekomendasi lain yang dianggap layak oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Resolusi tersebut juga menyatakan bahwa minoritas dapat meminta saksi dipanggil dan mengeluarkan panggilan pengadilan, tetapi panggilan pengadilan itu hanya dapat dikeluarkan dengan persetujuan ketua, yang berarti bahwa Demokrat harus menandatangani pada panggilan pengadilan yang dipimpin oleh Partai Republik.
Pelosi meluncurkan penyelidikan terkait upaya Trump untuk meminta Ukraina menyelidiki saingan politik domestik pada September. Penyelidikan berfokus pada panggilan telepon 25 Juli di mana Trump meminta presiden Ukraina untuk menyelidiki saingan politik Demokrat Joe Biden, mantan wakil presiden AS, dan putranya, Hunter.
Pejabat pemerintahan Trump dan mantan pejabatnya telah bersaksi secara tertutup bahwa Gedung Putih menggunakan saluran diplomatik untuk menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki Bidens.
Pelosi mengatakan bahwa menjaga saksi pemakzulan Trump secara tertutup akan berlanjut selama mereka produktif.