Pada awal Februari, ketika kekhalifahan ISIS menyusut, Pasukan Demokratik Suriah yang didukung Amerika untuk sementara menghentikan kemajuan mereka dan membuka jalur komunikasi dengan ISIS. Dalam negosiasi berikutnya, para pemimpin ISIS menuntut jalan yang aman ke Idlib untuk para milisi mereka yang tersisa, menurut komandan yang diberi penjelasan tentang masalah ini, yang menunjukkan bahwa mereka mungkin telah memiliki pijakan di sana.
Kedua pejabat Amerika, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas intelijen rahasia, mengatakan bahwa al Baghdadi telah tiba di kompleks di Idlib pada bulan Juli.
Kompleks pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi sebelum serangan udara militer AS di wilayah Idlib Suriah, 26 Oktober 2019. Militer AS menerbitkan rekaman video pertama serangan terhadap sebuah kompleks tempat persembunyian pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. U.S. Department of Defense/Handout via REUTERS.
Selama tiga setengah bulan hingga serangan akhir pekan lalu, intelijen Amerika mempertahankan pengawasan di daerah itu, awalnya menganggapnya terlalu berbahaya bagi Pasukan Khusus AS untuk masuk karena kehadiran kelompok-kelompok terkait Al Qaeda dan karena Rusia dan pemerintah Suriah mengendalikan wilayah udara.
Setelah Presiden Trump mengumumkan penarikan pasukan Amerika secara tiba-tiba dari Suriah utara dua minggu lalu, serangan itu segera dilakukan karena Pentagon takut bahwa Amerika Serikat akan kehilangan pengawasan terhadap al Baghdadi.
Meskipun ISIS membayar anggota sel Al Qaeda untuk perlindungan, Abu Bakr al Baghdadi akhirnya dikhianati oleh salah satu dari sedikit orang yang ia percayai, kata para pejabat Amerika.