TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara diduga telah melakukan uji coba senjata pada Kamis, 30 Oktober 2019, dengan menembakkan setidaknya dua proyektil ke arah laut Jepang. Uji coba itu dibenarkan oleh militer Korea Selatan dan penjaga pantai Jepang.
Dikutip dari rt.com, proyektil yang ditembakkan oleh Korea Utara itu mendarat di Laut Jepang, di luar teritorial perairan Jepang. Angkatan Bersenjata Korea Selatan mengatakan proyektil itu ditembakkan dari sejumlah area di selatan provinsi Pyongan atau wilayah barat Korea Utara.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berfoto bersama beberapa peluncur roket selama ia menghadiri ujian peluncur roket ganda dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 25 Agustus 2019 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara.[KCNA via REUTERS]
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan proyektil yang ditembakkan Korea Utara itu tampaknya semacam rudal balistik dan menasehati kapal-kapal nelayan Jepang untuk menghindari area jatuhnya proyektil itu. Situs edition.cnn.com mewartakan masih belum diketahui jenis proyektil yang ditembakkan Korea Utara itu, namun Kepala Staf Militer Korea Selatan mengatakan militer negara itu terus bersikap siaga dengan memonitor setiap pergerakan dalam persiapan peluncuran - peluncuran senjata.
Jika proyektil yang ditembakkan itu benar sebuah rudal, maka itu akan menjadi yang pertama yang ditembakkan oleh Pyongyang pada Oktober 2019 dan rudal ke-12 yang dilepaskan sejak Mei 2019.
Pyongyang rutin melakukan uji coba rudal kecil, dimana uji coba terakhir dilakukan pada awal Oktober 2019. Sebelumnya pada 2 Oktober 2019, Korea Utara mengatakan pihaknya sedang menguji kapal selam peluncur rudal balistik. Para ahli menyuarakan keprihatinan atas peristiwa itu karena itu adalah uji coba rudal pertama oleh Korea Utara dalam beberapa waktu yang tidak melibatkan senjata jarak pendek.