TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Kementerian Hukum Amerika Serikat mencapai kesepakatan penyitaan perdata terkait dana senilai sekitar US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun, yang melibatkan pengusaha buron Jho Low atau Lho Taek Jho.
Dana ini diduga disalahgunakan oleh Jho Low dan keluarganya dalam skandal kasus perusahaan investasi 1MDB atau 1Malaysia Development Berhad,.
Otoritas AS mengatakan sekitar US$4.5 miliar atau sekitar Rp63 triliun telah digelapkan dari perusahaan investasi milik pemerintah Malaysia bernama 1MDB.
Perusahaan ini didirikan pada 2009 oleh PM Najib Razak, yang saat ini menjalani persidangan dalam kasus dugaan penggelapan dana 1MDB ini.
Kementerian Kehakiman AS telah mengajukan sejumlah gugatan perdata untuk menyita sekitar US$1.7 miliar berupa aset, yang diduga dibeli menggunakan dana curian dari 1MDB.
Ini merupakan kasus terbesar dalam program antikleptokrasi Kementerian Kehakiman AS.
“Low bersepakat menyerahkan pesawat jet pribadi, real estat mewah di kawasan Beverly Hills, New York dan London, serta aset lainnya dengan total nilai US$700 juta,” begitu dilansir Kementerian Kehakiman dalam pernyataan dan dokumen pengadilan yang dikirim pada Rabu, 30 Oktober 2019. US$700 juta ini setara sekitar Rp9.8 triliun.
Jumlah aset yang disita ini di luar aset berupa kapal pesiar senilai US$126 juta atau sekitar Rp1.8 triliun. Juga ada aset lainnya senilai US$140 juta atau sekitar Rp1.9 triliun.
Jika semua proses ini berhasil dirampungkan, kementerian Kehakiman mengatakan ini bakal menjadi penyitaan terbesar dalam sejarah.
“Pesan jelas dari kasus ini adalah AS bukan tempat persembunyian aman untuk uang bermasalah,” kata Nicola T. Hanna, jaksa AS dari Distrik California pusat.
Kasus penyitaan ini tidak dikaitkan sebagai pengakuan bersalah atau pengakuan tindakan kriminal terhadap Low.
Soal ini, Low memberikan pernyataan lewat pengacaranya. “Saya merasa sangat senang untuk mengkonfirmasi bahwa penyelesaian komprehensif dan global telah tercapai dengan pemerintah AS,” kata dia.
Kesepakatan ini juga meliputi sejumlah aset di Inggris, Swiss, dan dana dari penjualan kepemilikan saham Low di perusahaan musik EMI.
Dokumen pengadilan juga menyatakan kedua pihak juga bersepakat untuk bekerja sama menyelesaikan gugatan terkait perhiasan intan, dan lukisan oleh Picasso dan Vincent Van Gogh.
Proposal penyelesaian ini telah diajukan di pengadilan California pada Rabu dan memerlukan persetujuan dari hakim.
Kasus skandal 1MDB ini merupakan kasus dugaan tindak pidana korupsi dan pencucian uang yang melibatkan enam negara.
Polisi Malaysia telah memproses kasus kriminal yang melibatkan Jho Low dan teman-temannya. Surat perintah penangkapan juga sudah dikeluarkan namun keberadaan Jho Low belum diketahui.
Lewat pengacaranya, Jho Low mengaku siap menjelaskan hal terkait 1MDB dan menolak tuduhan telah melakukan tindak kriminal.
“Jika dan kapan Low merasa yakin dia akan aman dan diperlakukan secara adil, dia akan menjelaskan sejumlah isu terkait,” kata juru bicaranya kepada Reuters.
Low mengaku merasa yakin tidak bakal mendapat pengadilan adil di Malaysia jika PM Mahathir Mohamad masih berkuasa.