TEMPO.CO, Melbourne – Polisi Australia menahan lebih dari 40 orang di luar gedung tempat konferensi tambang internasional di Melbourne pada Selasa, 29 Oktober 2019.
Ini terjadi setelah sejumlah pemrotes mencoba memblokir delegasi dari memasuki lokasi konferensi.
Sekitar 250 orang demonstran berhadapan dengan sekitar 300 orang petugas polisi di Yara River, yang menjadi lokasi konferensi.
“Saya merasa takut dengan masa depan saya,” kata Emma, 22 tahun, yang merupakan seorang mahasiswa dari Adelaide, seperti dilansir Reuters, Selasa, 29 Oktober 2019.
Emma menilai para pelaku industri pertambangan seharusnya merasa malu atas perilakunya selama ini.
“Mereka berulang kali memilih untuk menaruh laba di atas kepentingan publik, memindahkan komunitas dan merampok kekayaan bumi,” kata dia.
Panitia demonstrasi menyalahkan polisi karena menggunakan taktik intimidasi dan agresif terhadap peserta. Sedangkan beberapa anggota delegasi mengatakan mereka terkena ludah pemrotes.
Media ABC melansir ada 47 orang yang ditahan polisi saat insiden ini berlangsung Melbourne Exhibition and Convention Centre, yang menjadi lokasi International Mining and Resources Conference.
Polisi menggunakan semprotan lada terhadap sejumlah pemrotes. Mereka juga menunggangi kuda untuk menghalau demonstran agar menjauhi pintu masuk gedung konvensi. Polisi mengatakan dua orang demonstran ditangkap dalam kasus penganiayaan hewan karena memukul kuda petugas di lokasi konferensi tambang internasional itu.