TEMPO.CO, Jakarta - Selain pasukan elit AS, unit anjing pelacak juga terlibat dalam penyerbuan ke kompleks Abu Bakr al Baghdadi.
Presiden Donald Trump mengatakan seekor anjing yang ikut dalam operasi tersebut, berperan atas kematian pemimpin ISIS Abu Bakr al Baghdadi. Anjing tersebut dilaporkan terluka saat mengejar al Baghdadi di terowongan.
Trump mengunggah foto anjing pada Senin sore di Twitter dengan tulisan, "Kami telah mendeklasifikasi gambar anjing yang indah (nama tidak diklasifikasikan) yang melakukan PEKERJAAN BESAR dalam menangkap dan membunuh Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi!"
Gambar satelit kediaman pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, di dekat desa Barisha, Suriah, yang dikumpulkan pada 28 September 2019, dalam gambar yang dirilis pada 27 Oktober 2019 oleh Maxar Technologies. Seorang pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa Baghdadi menjadi sasaran dalam serangan semalam, tetapi tidak dapat mengatakan apakah operasi itu berhasil. [Maxar Technologies/Handout via REUTERS]
Menurut laporan CNN, 29 Oktober 2019, anjing itu diyakini telah diturunkan ke terowongan setelah dikhawatirkan Baghdadi mengenakan rompi bunuh diri. Baghdadi memang mengenakan rompi bunuh diri dan meledakkannya di terowongan. Aksi bunuh dirinya juga menewaskan tiga anak.
Donald Trump mengatakan bahwa terowongan itu runtuh selama ledakan. Dia juga menyebut ada lebih dari satu anjing di lokasi pengejaran, mengatakan Minggu pagi bahwa Baghdadi "mencapai ujung terowongan, ketika anjing-anjing kami mengejarnya."
We have declassified a picture of the wonderful dog (name not declassified) that did such a GREAT JOB in capturing and killing the Leader of ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi! pic.twitter.com/PDMx9nZWvw
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 28, 2019
Anjing itu, bagian dari pasukan Delta Force, yang melakukan serangan itu, diyakini telah terluka akibat sengatan listrik dan sedang dalam pemulihan, kata seorang pejabat pertahanan AS.
Presiden menyebut anjing itu cantik dan berbakat, tetapi sejauh ini nama dan pawangnya tetap menjadi misteri. Selain itu, deskripsi keturunan anjing ini belum dirilis.
"Ini operasi Delta, kami tidak bisa memberi tahu Anda nama anjing itu," kata seorang pejabat pertahanan.
Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley juga menolak menyebutkan nama K-9, mengatakan bahwa anjing itu masih berdinas dan kembali bertugas dengan pawangnya sehingga militer tidak akan merilis foto atau nama anjingnya.
"Kami tidak merilis nama anjing itu sekarang. Anjing itu masih di teater. Anjing, K-9, anjing militer, melakukan layanan yang luar biasa seperti yang mereka semua lakukan dalam berbagai situasi," katanya pada konferensi pers Pentagon pada Senin.
Diyakini anjing yang mengejar Abu Bakr al Baghdadi adalah jenis gembala Jerman dan Malinois Belgia, karena dua jenis anjing ini yang lazim digunakan militer AS.