Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PM Boris Johnson Kembali Gagal Gelar Pemilu Dini Inggris

image-gnews
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara sebelum pemungutan suara mengenai kesepakatan Brexit yang dinegosiasikan ulang, perdebatan politik yang dijuluki
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara sebelum pemungutan suara mengenai kesepakatan Brexit yang dinegosiasikan ulang, perdebatan politik yang dijuluki "Super Saturday", di House of Commons di London, Inggris 19 Oktober 2019. [Parlemen Inggris / Jessica Taylor / Handout via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Boris Johnson kembali gagal menggelar pemilu dini pada Desember setelah RUU-nya ditolak oleh Parlemen Inggris.

Pemerintahan Johnson mengamankan 299 suara sementara 70 anggota parlemen menentang undang-undang pemilu dini, menurut laporan CNN, 29 Oktober 2019.

Untuk meloloskan usulannya, Perdana Menteri Johnson membutuhkan dua pertiga suara mayoritas Parlemen Inggris, atau total 434 suara. Jika lolos maka pemilu dini bisa digelar di bawah rancangan undang-undang Fixed Term Parliaments Act.

RUU yang hanya terdiri dari satu baris, mengatakan bahwa "terlepas dari UU Parlemen Tetap (FTPA), pemilihan akan diadakan pada 12 Desember."

Sementara Reuters melaporkan, kepergian Inggris dari Uni Eropa yang dijadwalkan 31 Oktober hampir pasti akan ditunda, dengan politisi Inggris masih berdebat tentang bagaimana, kapan atau bahkan apakah perceraian harus terjadi.

Johnson, yang dengan keras berjanji untuk memberikan Brexit pada 31 Oktober, telah berulang kali menuntut pemilihan untuk mengakhiri apa yang ia gambarkan sebagai kebuntuan politik yang melemahkan kepercayaan publik dengan mencegah hasil Brexit.

Tetapi upaya ketiganya untuk mengadakan pemilihan umum hanya mengumpulkan 299 suara di parlemen, kurang dari 424 atau dua pertiga yang dia butuhkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara di House of Commons di London, Inggris 3 September 2019.[UK Parliament/Jessica Taylor/Handout via REUTERS]

Setelah pemungutan suara, Johnson mengatakan dia akan mencoba lagi, dengan rute legislatif yang hanya membutuhkan mayoritas sederhana.

"Kami tidak akan membiarkan kelumpuhan ini berlanjut dan, dengan satu atau cara lain, kami harus melanjutkan langsung ke pemilihan," kata Johnson kepada parlemen. "Parlemen tidak bisa lagi menyandera negara ini."

Untuk mengikuti rute ini, Johnson akan membutuhkan dukungan dari partai-partai oposisi seperti Partai Nasional Skotlandia (SNP) dan Demokrat Liberal.

Kedua partai telah mendorong untuk pemilihan 9 Desember, bertujuan untuk memastikan bahwa Johnson tidak dapat mencoba lagi untuk mempercepat kesepakatan perceraiannya.

Editor politik BBC mengatakan kantor Boris Johnson telah mengkonfirmasi bahwa pemerintah tidak akan membawa kesepakatan itu kembali ke parlemen, yang berpotensi membuka jalan bagi SNP dan Demokrat Liberal untuk mendukung pemilu dini pada tanggal 12 Desember yang diharapkan Boris Johnson.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berkampanye Pro-Palestina, Politisi Inggris Ini Menangkan Kursi Parlemen

27 hari lalu

Kandidat George Galloway, pemimpin Partai Pekerja Inggris, berbicara setelah memenangkan pemilihan sela Parlemen Rochdale, di tempat pemungutan suara dekat Manchester, Inggris, 1 Maret 2024. REUTERS/Phil Noble
Berkampanye Pro-Palestina, Politisi Inggris Ini Menangkan Kursi Parlemen

Setelah menjalankan kampanye pro-Palestina, politisi veteran ini berhasil memenangi hati banyak komunitas muslim di Rochdale, Inggris.


Survei: 54 Persen Warga Inggris Menilai Brexit Berdampak Negatif ke Ekonomi Negara

1 Januari 2024

Warga Inggris yang tinggal di Brussel yang menentang Brexit mengadakan nyala lilin di luar kedutaan Inggris saat masa transisi berakhir di Brussel, Belgia 31 Desember 2020. [REUTERS / Johanna Geron]
Survei: 54 Persen Warga Inggris Menilai Brexit Berdampak Negatif ke Ekonomi Negara

Hasil sebuah survei menemukan Brexit dianggap telah berdampak negatif secara keseluruhan pada perekonomian negara.


Anggota Parlemen Inggris Serukan Liga Premier Kurangi Volume Iklan Perjudian

21 Desember 2023

Pemain West Ham United Jarrod Bowen melakukan selebrasi bersama Said Benrahma usai mencetak gol ke gawang Arsenal dalam pertandingan babak keempar Carabao Cup di Stadion London, London, 2 November 2023. Arsenal ditekuk tamunya West Ham dengan skor 3-1. REUTERS/Tony Obrien
Anggota Parlemen Inggris Serukan Liga Premier Kurangi Volume Iklan Perjudian

Pengurangan volume iklan perjudian di Liga Premier untuk meminimalkan paparannya terhadap anak-anak.


Politikus Partai Buruh Bawa Kasus Pengurangan 10 Poin Everton ke Parlemen Inggris

21 November 2023

Tampilan umum bendera sudut di dalam stadion sebelum pertandingan di Goodison Park, Liverpool, Britain - January 3, 2023 . Action Images via Reuters/Jason Cairnduff
Politikus Partai Buruh Bawa Kasus Pengurangan 10 Poin Everton ke Parlemen Inggris

Anggota Parlemen Inggris Ian Byrne mengatakan pengurangan 10 poin Everton tidak adil dan tingkat sanksinya tidak memiliki dasar.


Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown

21 November 2023

Kanselir Menteri Keuangan Rishi Sunak berbicara dalam konferensi pers tentang situasi yang sedang berlangsung dengan penyakit virus Corona (COVID-19) di London, Inggris 17 Maret 2020. [Matt Dunham / Pool via REUTERS]
Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown

Rishi Sunak dikutip mengatakan pemerintah seharusnya "membiarkan orang mati" selama pandemi COVID-19 daripada memberlakukan lockdown


Eks PM Inggris Boris Johnson Yakin Putin Bunuh Bos Wagner

29 Agustus 2023

Pemandangan menunjukkan potret kepala tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin dan komandan kelompok Wagner Dmitry Utkin pada peringatan darurat di Moskow, Rusia 24 Agustus 2023. REUTERS/Stringer
Eks PM Inggris Boris Johnson Yakin Putin Bunuh Bos Wagner

Putin disebut membunuh Bos Wagner Yevgeny Prigozhin. Eks PM Inggris Boris Johnson yakin pembunuhan Prigozhin atas perintah Putin.


Surat Pengunduran Diri Anggota Parlemen Kecam Rishi Sunak Habis-habisan

27 Agustus 2023

Menteri Kebudayaan Inggris Nadine Dorries berjalan di luar Downing Street di London, Inggris, 19 Juli 2022. REUTERS/ Henry Nicholls
Surat Pengunduran Diri Anggota Parlemen Kecam Rishi Sunak Habis-habisan

Anggota parlemen Inggris Nadine Dorries menyampaikan serangan pedas terhadap PM Rishi Sunak dalam surat pengunduran dirinya secara resmi.


Pelancong Inggris Gagal Liburan ke Spanyol karena Aturan Paspor, Rugi Puluhan Juta

23 Agustus 2023

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Pelancong Inggris Gagal Liburan ke Spanyol karena Aturan Paspor, Rugi Puluhan Juta

Sebelum Brexit, pelancong Inggris tak perlu aturan paspor yang dikeluarkan dalam 10 tahun terakhir untuk memasuki negara-negara Uni Eropa.


Top 3 Dunia: Boris Johnson Diminta ke Rumah Sakit Jiwa, Banjir Melanda Korea Selatan

17 Juli 2023

Mantan PM Inggris Boris Johnson. REUTERS/Peter Nicholls
Top 3 Dunia: Boris Johnson Diminta ke Rumah Sakit Jiwa, Banjir Melanda Korea Selatan

Top 3 dunia adalah eks presiden Rusia meminta Boris Johnson diperiksa, banjir di Korea Selatan hingga pembakaran Taurat batal.


Mantan Presiden Rusia Meledek Boris Johnson Agar Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa

16 Juli 2023

Ekspresi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat menyampaikan pernyataan terkait pengunduran dirinya di Downing Street, London, 7 Juli 2022. Boris Johnson memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya setelah delapan menterinya mundur secara bersamaan pada 7 Juli 2022. REUTERS/Henry Nicholls
Mantan Presiden Rusia Meledek Boris Johnson Agar Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa

Dmitry Medvedev menyarankan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson agar dirawat oleh psikiatri setelah menyerukan agar NATO menerima Ukraina.