TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengumumkan pada Ahad bahwa pemimpin ISIS Abu Bakr al Baghdadi tewas setelah meledakkan bom bunuh diri ketika diserbu oleh pasukan khusus AS di Idlib, Suriah.
Pejabat Amerika terkejut mengetahui al Baghdadi selama ini bersembunyi di Provinsi Idlib, tempat yang didonimasi oleh saingan ISIS, Al Qaeda, dan jauh dari bekas wilayah ISIS di perbatasan Irak dan Suriah, menurut laporan New York Times, 28 Oktober 2019.
Al Baghdadi dilaporkan tewas bersama dua istrinya, namun rompi bunuh diri istrinya tidak meledak. Tiga anaknya juga tewas ketika al Baghdadi meledakkan bom bunuh diri di terowongan buntu.
Setidaknya dua milisi ISIS ditangkap dan 11 anak ditahan, menurut laporan CNN. Tidak diketahui jumlah pasti milisi ISIS yang tewas, namun dalam laporan New York Times, lima kombatan ISIS tewas di dalam komplek persembunyian, dan sejumlah lain tewas di luar kompleks.
Dirangkum oleh Reuters, sejumlah negara bereaksi atas kematian Abu Bakr al Baghdadi, teroris paling dicari di dunia.
AMERIKA SERIKAT
Joe Biden, calon presiden nominasi Demokrat melawan Trump dalam pemilihan presiden 2020 mengatakan, "Kita tidak bisa terganggu atau mengalihkan perhatian kita dari target. ISIS tetap menjadi ancaman bagi rakyat Amerika dan sekutu kita, dan kita harus terus menekan agar ISIS tidak pernah berkumpul kembali atau mengancam Amerika Serikat lagi."
Senator Republik Lindsay Graham, berbicara di Gedung Putih, "Apa yang dikatakan presiden hari ini sangat meyakinkan saya - bahwa ketika menyangkut ISIS dan kelompok teroris lainnya, kami akan mengejar kalian, ke mana pun kalian pergi, selama itu diperlukan untuk melindungi negara kita dan cara hidup kita."
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Nancy Pelosi, seorang Demokrat, mengkritik Trump yang tidak memberi tahu kepemimpinan Kongres AS sebelum serangan itu.
"Kematian al Baghdadi adalah signifikan, tetapi kematian pemimpin ISIS ini tidak berarti kematian ISIS. Puluhan milisi ISIS tetap berada di bawah kondisi yang tidak pasti di penjara-penjara Suriah, dan banyak lainnya di wilayah dan di seluruh dunia tetap bertekad untuk menyebarkan pengaruh mereka dan melakukan aksi teror," tulis pernyataan Pelosi.
Sementara Senator AS Mitt Romney, seorang kritikus Partai Republik dan pengkritik Trump menulis di Twitter.
"Al Baghdadi menyebarkan 'api dan belerang' di bumi; sekarang dia merasakannya sendiri di neraka. Kepada semua yang mengatur pergantian tempatnya — para perwira intel, Presiden, para pejuang — terima kasih."
IRAK
Pemerintah Irak melalui pernyataan resmi menyampaikan, "Mengikuti pekerjaan ekstensif oleh tim khusus selama lebih dari setahun, Badan Intelijen Nasional Irak dapat secara akurat menunjukkan tempat persembunyian teroris Abu Bakar al Baghdadi di provinsi Idlib, Suriah.
"Selanjutnya, pasukan AS, dalam koordinasi dengan Badan Intelijen Nasional Irak, melakukan operasi yang mengarah pada penghapusan teroris al Baghdadi.
"Angkatan Bersenjata Irak dan dinas intelijen akan terus bekerja dengan mitra Irak di dalam koalisi untuk tanpa kenal lelah mengejar teroris Daesh (ISIS) dan untuk mengalahkan ideologi mereka."
IRAN
Menteri Informasi Mohammad Javad Azari-Jahromi, menulis di Twitter.
"Bukan masalah besar, Anda baru saja membunuh makhluk Anda" (menuduh Amerika Serikat, musuh lama Iran, karena menciptakan ISIS)
Juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei juga menulis di Twitter.
"Pembunuhan Baghdadi tidak akan mengakhiri Daesh (ISIS) dan ideologinya...yang diciptakan dan berkembang dengan bantuan petrodolar regional."