TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Vladimir Putin meluaskan pengaruh Rusia di Afrika dengan memperbesar volume perdagangan senjata, kerja sama perdagangan, dan penghapusan utang sejumlah negara bernilai triliun rupiah. Di benua ini, Cina, Timur Tengah, dan negara-negara Barat telah lebih dahulu memainkan pengaruhnya.
Dalam KTT Rusia-Afrika dan Forum Ekonomi yang berlangsung pada 23-24 Otkober 2019 di Sochi, Putin menunjukkan peran kunci yang dimainkan Rusia di hadapan 43 kepala pemerintahan Afrika dari 54 perwakilan negara yang hadir.
1. Bidang Keamanan dan Persenjataan.
Selama beberapa dekade jalinan yang terbangun antara Rusia dan benua Afrika adalah Kalashnikov atau senjata AK-45. Kelompok pemberontak, militer, bahkan polisi membawa AK-47 sampai saat ini.
Saat ini perubahan besar terjadi dalam jalinan hubungan Rusia dan negara-negara Afrika. Rusia menjadikan Afrika sebagai pasar untuk pemasaran produk persenjataan modern dan ketrampilan militernya.
Di hari pembukaan KTT, seperti dilaporkan CNN, Rusia menyampaikan rencana untuk memasok senjata senilai US$ 4 miliar pada akhir tahun ini. Dan, lebih dari US$ 14 miliar di tahun-tahun berikutnya.
Rusia sudah menjadi pemasok persenjataan ke Afrika Utara dan sub-Sahara Afrika, menurut Institut Riset Perdamaian Internasional di Stockholm.
Putin kemudian mengatakan tentang kemungkinan untuk melipatgandakan volume perdagangan di Afrika dalam 4-5 tahun ke depan.
Moscow pun memberi sinyal atau pesan yang sederhana dan kuat kepada para pemimpin Afrika di Sochi: harga produk persenjataan Rusia lebih murah dibandingkan buatan Amerika dan tidak terikat pada nilai-nilai HAM dan demokrasi.
"Kebijakan kami tidak pernah bertujuan menerapkan nilai-nilai budaya kami, standar demokrasi kami, dan lainnya, kami selalu menghormati kedaulatan mitra kami. Sehingga hal ini lebih memberikan manfaat bagi negara-negara Afrika untuk bekerja sama dengan Rusia daripada negara-negara lain termasuk negara-negara Barat," Anton Morozov, anggota Komisi Urusan Luar Negeri parlemen Rusia, menjelaskan.
2. Bidang Perdagangan
Perdagangan di benua Afrika didominasi Cina, Timur Tengah , dan negara-negara Barat. Cina, AS, Jepang, dan Uni Eropa mengerdilkan bantuan dan investasi Rusia di Afrika.
Nilai perdagangan Rusia di Afrika memang masih rendah, sekitar US$ 20 miliar atau hanya sepersepuluh dari Cina.
Putin melakukan strategi melindungi kedaulatan negara-negara Afrika untuk merebut hati Afrika dan memberi dampak pada hubungan perdagangan dengan Afrika.
"Kami melihat bagaimana sejumlah negara Barat melakukan tekanan, intimidasi dan pemerasan terhadap pemerintah Afrika yang berdaulat. Rusia siap untuk memberikan bantuan tanpa persyaratan politik atau lainnya," Putin menjelaskan dalam wawancara dengan TASS, Senin, 21 Oktober 2019.
Rusia, menurut Putin, memainkan peranan penting dalam pembebasan benua Afrika dan berkontribusi bagi perjuangan rakyat Afrika melawan kolonialisme, rasisme, dan apartheid.
"Meskipun ikatan memburuk setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, jejak tetap ada: misalnya, Mozambik membawa senjata Kalashnikov," Putin menghadirkan memori lama.
Dalam KTT, para pemimpin Afrika maupun para pengusaha yang hadir membahas kerja sama ekonomi. Dua pertiga ekspor Rusia ditujukan ke Mesir dan Aljazair.
Menurut Kremlin, selama 2 hari KTT telah dihasilkan kesepakatan kerja sama ekonomi senilai US4 12,5 miliar. Sebagian besar terkait dengan pembelian senjata mutakhir Rusia seperti dua pesawat pengebom yang mampu membawa rudal nuklir Tupolev Tu-160 dibeli Afrika Selatan.
Kongo tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan Rusia yang fokus pada pengelolan data, New Cloud Technologies.
Perusahaan Rusia pengekspor senjata satu-satunya ke Afrika, Rosoboronexport memamerkan teknologi baru yang dihasilkan untuk terutama mengatasi terorisme dan ekstrimisme.
3. Penghapusan Utang
Dua hari sebelum KTT Rusia - Afrika dan Forum Ekonomi dibuka, Putin mengeluarkan pernyataan untuk segera menghapus utang Ethiopia senilai US 163,6 juta.
Ethiopia menjadi negara keempat di Afrika yang memperoleh penghapusan utang, yakni Mozambik, Madagaskar, dan Tanzania.
Menurut Putin, Rusia telah menghapus sekitar US$ 20 miliar utang negara-negara Afrika yang diakumulasi dengan utang yang sudah ada sejak di zaman Uni Soviet.
"Ini tidak sekadar sebagai tindakan kemurahan hati, tapi juga manifestasi pragmatisme, karena beberapa negara Afrika tidak mampu membayar bunga utang," Putin menjelaskan tentang alasan penghapusan utang negara-negara Afrika.
Berikut 4 negara Afrika yang mendapat kebijakan Rusia tentang penghapusan utang:
1. Ethiopia.
Nilai utang Ethiopia terhadap Rusia menapai US# 163,6 miliar.
2. Mozambik.
Pada tahun 2017, Rusia memberi pinjaman sebesar US$ 40 juta.
3. Madagaskar.
Rusia menandatangani dekrit memaafkan utang Madagaskar ke Moscow sebesar US4 89 juta. Tindakan ini sebagai pelaksanaan dari putusan negara-negara G8 yang memberikan bantuan kepada negara-negara termiskin di dunuia.
4. Tanzania
Merupakan negara pertama yang mendapatkan pembatalan utang oleh Rusia. Namun jumlah utang Tanzania tidak disebutnkan.