TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat dan Cina mendekati tahapan final untuk merampungkan perjanjian perdagangan setelah terjadi diskusi tingkat tinggi lewat telepon pada Jumat, 25 Oktober 2019.
Pejabat kantor Dagang AS dan kementerian Perdagangan Cina mengatakan proses pembicaraan terus berlangsung.
“Ada kemajuan dalam isu spesifik dan kedua pihak mendekati tahapan final dari beberapa bagian perjanjian,” begitu pernyataan dari kedua belah pihak seperti dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 26 Oktober 2019.
Washington dan Beijing sedang bekerja sama untuk menyetujui naskah perjanjian Tahap 1, yang kesepakatannya diumumumkan Presiden AS, Donald Trump, pada 11 Oktober 2019.
Trump pernah mengatakan berharap perjanjian ini bisa ditandatangani dengan Presiden Cina, Xi Jinping, pada bulan depan di Cile.
Secara terpisah, kementerian Perdagangan Cina melansir pernyataan di situs resmi mengatakan konsultasi teknis mengenai beberapa bagian dari perjanjian dagang ini telah selesai.
Perjanjian mengenai produk pertanian menjadi pembahasan utama dalam perjanjian ini.
Kementerian Perdagangan Cina mengatakan kedua pihak mengkonfirmasi AS bakal mengimpor produk ayam olahan dan lele. Cina bakal mencabut larangan atas produk ayam AS.
Beijing juga menginginkan AS membatalkan sejumlah kenaikan tarif atas produk impor Cina. Pada saat yang sama, Cina bakal meningkatkan pembelian produk kedelai AS.
AS menginginkan Beijing membeli produk ini pada waktu dan harga yang spesifik. Sedangkan pembeli Cina ingin membeli pada waktu yang tidak ditentukan berdasarkan kondisi pasar.
Seperti dilansir Reuters, Amerika dan Cina terlibat perang dagang sejak 16 bulan terakhir. Keduanya berupaya menurunkan ketegangan, yang menghambat pertumbuhan ekonomi global dan mengganggu kegiatan rantai suplai produk. Ada sejumlah produk impor asal Cina yang bakal terkena kenaikan tarif pada Desember 2019.