TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Rusia, Ramil Shamsutdinov, 20 tahun, menembaki sejumlah atasannya saat pergantian piket kerja di markas militer di Siberia kemarin sore yang menewaskan 8 orang dan melukai 2 orang.
Tersangka penembak yang baru 4 bulan bertugas di markas militer Rusia di Siberia, menarget atasannya mulai dari kapten, letnan senior dan 6 lainnya.
Berdasarkan laporan Daily Mail, 25 Oktober 2019, setelah penembakan itu, Ramli berlari ke arah pemukiman penduduk sehinggar sejumlah petugas toko panik dan memutuskan menutup toko mereka. Anak-anak sekolah dipercepat jam pulang sekolah mereka.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Ramli gugup disebabkan situasi yang dihadapinya yang tidak berhubungan dengan kegiatan militer. Ia baru saja selesai bertugas di kawasan terpencil.
Aparat kepolisian dan tentara bekerja sama menangkap Ramil yang kemudian menyatakan dia tidak menyesal apapun yang terjadi. Dia kini menjalani proses penyelidikan yang dipimpin Deputi Kementerian Pertahanan Rusia.
Lokasi penembakan Ramil merupakan markas militer brigadir rudal ketiga dari 29th Combines Arms Army di Distrik Militer Timur Rusia. Markas ini didirikan pada Desember 2016.