TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan militer Turki menyerang sejumlah kota dan desa di perbatasan Suriah utara, yang menjadi markas pasukan YPG Kurdi pasca pengumuman penarikan pasukan Amerika Serikat oleh Presiden Donald Trump.
Serangan yang terjadi pada 9 Oktober 2019 itu berlangsung sengit dan menimbulkan kecaman dunia internasional khususnya AS dan Eropa. Liga Arab juga mengecam serangan itu dan menilainya sebagai bentuk invasi atas kedaulatan Suriah seperti dilansir CNN dan Aljazeera.
Berikut ini sejumlah poin terkait konflik terkini di Suriah:
Tambah Pasukan
Meskipun AS menarik sekitar seribu anggota pasukan dari Suriah timur laut, Pentagon mengumumkan akan menambah pasukan yang bertugas menjaga ladang minyak.
Pasukan AS ini akan berkoordinasi dengan pasukan SDF, yang menjadi rekan dalam perang melawan kelompok teror ISIS di Suriah. Ladang minyak dijaga agar tidak jatuh ke tangan milisi teroris ISIS, yang menggunakannya sebagai sumber pendapatan.
“AS tidak akan membiarkan ISIS menguasai ladang-ladang minyak itu,” begitu kata Trump pada Kamis, 24 Oktober 2019.
Gencatan Senjata
Presiden Trump menyatakan gencatan senjata lima hari yang berlaku sejak 17 Oktober 2019 berlaku permanen. Ini karena pemerintah Turki menyatakan operasi militer di Suriah utara berakhir.
Trump juga menyebut sanksi ekonomi terhadap Turki juga berakhir terkait berhentinya invasi wilayah Suriah yang dilakukan militer Turki sejak 9 Oktober 2019 untuk membangun zona aman.
“Sanksi akan dicabut kecuali sesuatu terjadi yang kami tidak sukai,” kata Trump dalam pidato khusus di Gedung Putih pada Rabu, 23 Oktober 2019.
Kurdi Mundur
Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bertemu di resor Sochi, Rusia, dan menyepakati pembentukan zona aman 30 kilometer di sepanjang perbatasan Suriah utara.
Keduanya juga bersepakat memberi waktu selama 150 jam kepada milisi YPG Kurdi untuk mundur lebih dalam ke wilayah Suriah.
Kesepakatan pada Rabu, 23 Oktober 2019 ini juga menyebut pasukan Rusia dan Turki bakal berpatroli bersama di zona aman agar bebas dari milisi YPG.