TEMPO.CO, Jakarta - Inggris dan beberapa negara di Eropa harus ikut bertanggung jawab atas penemuan 39 jasad dalam sebuah truk trailer dekat kota London, Inggris. Seruan itu ditulis oleh surat kabar milik pemerintah Cina, Global Time, Jumat, 26 Oktober 2019.
Diduga total penemuan 39 jasad pada Rabu, 23 Oktober 2019, adalah warga negara Cina. Mereka ditemukan sudah tak bernyawa di sebuah truk trailer pendingin di kawasan industri Gray, Essex atau sekitar 30 kilometer dari Ibu Kota London, Inggris.
Truk tempat ditemukannya 39 jasad yang sudah dalam kondisi beku di London, Inggris. Sumber: PA/mirror.co.uk
Dikutip dari reuters.com, Global Time dalam pemberitaannya menulis saat ini sulit untuk menentukan berapa banyak tanggung jawab yang harus ditanggung atas tragedi ini, namun bencana kemanusiaan semacam ini terjadi di Inggris dan beberapa negara Eropa.
“Sungguh jelas Inggris dan beberapa negara Eropa terkait belum memenuhi tanggung jawabnya untuk melindungi orang-orang dari kematian seperti ini,” tulis Global Time.
Surat kabar People’s Daily yang merupakan milik Partai Komunis Cina juga menyoroti tragedi temuan 39 jasad dalam truk trailer di London Rabu lalu. Dalam pemberitaannya People’s Daily menyebut jika kendaraan berat itu diselundupkan ke Inggris, maka korban tewas dalam truk itu, bukan salah Inggris.
“Kami berharap Inggris dan negara-negara Eropa mau memberlakukan berbagai komitmen mereka terhadap HAM dan melakukan upaya agar orang-orang Cina bebas dari pelecehan dan kematian mendadak. Bayangkan, apa yang akan dilakukan negara-negara Eropa jika menemukan puluhan warga negaranya mengalami kematian yang tragis. Bisakan masyarakat Inggris dan Eropa bertanya pada diri sendiri mengapa mereka tidak bisa menghindari tragedi serupa,” tulis People’s Daily.
Cina belum secara resmi mengkonfirmasi penemuan 39 jasad dalam truk trailer yang dingin itu adalah warga negaranya. Kedutaan Besar Cina di London mengatakan pihaknya telah mengirimkan sebuah tim ke Essex untuk menemui polisi.