TEMPO.CO, Santiago – Menteri Pertahanan Cile, Alberto Espina, mengatakan pemerintah akan membentuk tim investigasi soal tudingan tindak kriminal penyiksaan oleh aparat.
Ini terkait beredarnya video di sosial media berisi tindak kekerasan oleh polisi dan tentara terhadap warga.
“Biarkan institusi melakukan pekerjaannya,” kata Espina kepada media seperti dilansir Reuters, Kamis, 24 Oktober 2019. “Saya minta kita tidak menghakimi terlebih dulu.”
Bekas Presiden Cile yang sekarang menjadi Komisioner Tinggi Dewan HAM PBB, Michelle Bachelet, mengatakan akan mengirim tim investigasi untuk mengecek informasi dugaan tindak kekerasan oleh aparat itu.
Soal ini, pemerintah Cile mengatakan akan menyambut kedatangan delegasi HAM PBB dan perwakilan LSM global Human Rights Watch.
Kerusuhan terjadi di ibu kota Santiago, Cile, sejak sepekan terakhir setelah otoritas transportasi menaikkan tarif tiket kereta api untuk kedua kalinya pada tahun ini.
Warga memprotes karena harga-harga kebutuhan pokok dan layanan kesehatan telah naik terlebih dulu seperti dilansir Channel News Asia.
Warga kembali turun ke jalan pada Kamis, 24 Oktober 2019, dan menari-nari menuntut pemerintah memenuhi tuntutan publik. Di sejumlah lokasi, polisi melaporkan terjadi penjarahan supermarket. Sekitar 16 orang tewas akibat kerusuhan ini.
Polisi telah menahan 734 orang terkait protes, penjarahan, dan pembakaran fasilitas publik di berbagai daerah. Sekitar 7.000 orang terkena tuntutan hukum melakukan tindak pidana.
Presiden Sebastian Pinera menjanjikan reformasi ekonomi akan dilakukan secepatnya dengan mengirim rancangan undang-undang ke Kongres pada Kamis sore. Dia berharap RUU ini bisa mengurangi kesenjangan sosial yang melebar di Cile.