TEMPO.CO, Santiago – Unjuk rasa terjadi di ibu kota Santiago, Cile, dan sejumlah kota lainnya saat Presiden Sebastian Pinera mengirim rancangan legislasi pertama ke Kongres untuk mengatasi kesenjangan ekonomi yang meluas di negara itu.
Puluhan ribu warga turun ke jalan melakukan demonstrasi diwarnai tarian dengan sebagian demonstran mengenakan kostum ala karnaval. Polisi menyebut terjadi penjarahan di sejumlah tempat seperti supermarket dan bentrokan demonstran dengan petugas.
Pinera, yang merupakan seorang pengusaha kaya, berbicara kepada warga pada Kamis pagi, 24 Oktober 2019, lewat siaran televisi mengatakan dia mendengar dengan ‘jelas dan jelas’ tuntutan warga Cile.
“Saya akan terus mengirim proyek ke Kongres untuk menyalakan napas bagi agenda sosial ini,” kata Pinera seperti dilansir Reuters pada Kamis, 24 Oktober 2019.
Pinera mengatakan akan mengirim rancangan undang-undang ke Kongres pada Kamis sore untuk membatalkan kenaikan harga tarif listrik.
Dia berharap ini bisa menjadi awal membalikkan demonstrasi rusuh yang telah berlangsung sekitar sepekan menjadi kesempatan.
Pinera berjanji akan mengirim RUU untuk menaikkan dana pensiun sekitar 20 persen.
Menanggapi ini, Ivan Flores, yang menjadi presiden dari anggota DPR oposisi, mengatakan Dewan akan melewatkan masa reses dan tetap bekerja untuk mempercepat proses Reformasi.
Menanggapi janji-janji pemerintah ini, warga bernama Octavio Solis, 43 tahun, yang bekerja sebagai petugas keamanan, mengatakan pemerintah sebaiknya bertindak cepat.
“Kami merasa lelah dengan semua ini, protes, dan penjarahan. Ini bencana. Ini bukan Santiago yang kami kenal,” kata Solis, yang sedang mengantre pemberian dana bagi pengangguran.
Seperti dilansir Channel News Asia, Cile dilanda kerusuhan massal setelah pemerintah dinilai gagal mengontrol kenaikan harga-harga kebutuhan pokok termasuk harga tiket transportasi massa.
Warga turun ke jalan memprotes dan membakar sejumlah stasiun kereta api, yang merupakan layanan kereta api andalan untuk transportasi massal.
Ini terjadi setelah pemerintah menaikkan harga tiket kereta api sebanyak dua kali pada tahun ini. Sekitar 164 stasiun kereta api di berbagai lokasi di Cile menjadi sasaran kemarahan massa. Juga terjadi aksi penjarahan, yang membuat kegiatan ekonomi sempat terhenti.