Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sindikat Narkoba Sam Gor Kuasai Perdagangan Narkoba Asia

image-gnews
Petugas polisi berdiri di sekitar tersangka yang ditangkap selama operasi yang, menurut polisi, mengakibatkan penyitaan 1,2 ton metamfetamin di Geraldton, Australia, 21 Desember 2017. Foto diambil 21 Desember 2017. [Polisi Federal Australia / Handout via REUTERS]
Petugas polisi berdiri di sekitar tersangka yang ditangkap selama operasi yang, menurut polisi, mengakibatkan penyitaan 1,2 ton metamfetamin di Geraldton, Australia, 21 Desember 2017. Foto diambil 21 Desember 2017. [Polisi Federal Australia / Handout via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sindikat narkoba Sam Gor diyakini menguasai perdagangan narkoba di Asia sampai Pasifik dengan nilai US$ 70 miliar atau Rp 983 triliun per tahun.

Penegak hukum sebagai Sam Gor, atau Saudara Nomor Tiga dalam Bahasa Kanton, diambil dari salah satu nama panggilan Tse Chi Lop, yang diyakini memimpin sindikat.

Menurut laporan Reuters, 14 Oktober 2019, warga negara Kanada kelahiran Cina tersebut adalah gembong sindikat kejahatan yang mendominasi perdagangan narkoba Asia-Pasifik.

Tse Chi Lop, 55 tahun, seorang mantan narapidana yang sebelumnya tinggal di Toronto dan telah pindah antara Makau, Hong Kong dan Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, menurut petugas kontra-narkotika dari empat negara serta dokumen penegakan hukum. Pihak berwenang belum secara terbuka mengidentifikasi Tse sebagai bos kelompok perdagangan narkoba.

Polisi Federal Australia (AFP), yang telah memimpin dalam penyelidikan yang meluas, telah menyusun daftar anggota sindikat top yang mengidentifikasi Tse sebagai pemimpin senior sindikat Sam Gor. Kelompok itu, kata daftar itu, telah terhubung dengan atau terlibat langsung dalam setidaknya 13 kasus perdagangan narkoba sejak Januari 2015.

Sindikat tersebut menghasilkan sejumlah besar metamfetamin tingkat tinggi di Myanmar dan memperdagangkan narkoba ke negara-negara yang membentang dari Jepang ke Selandia Baru.

Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengatakan kelompok ini, menurut hitungan konservatif, meraup US$ 8 miliar (Rp 112,3 triliun) setahun dan dapat menghasilkan sebanyak US$ 17,7 miliar (Rp 248,5 triliun) per tahun.

Sindikat ini juga menjadi faktor peningkatan empat kali lipat perdagangan narkoba di seluruh wilayah dalam lima tahun terakhir, kata UNODC.

Australian Federal Police (AFP) telah mengidentifikasi 19 pemimpin sindikat top, empat di antaranya adalah warga negara Kanada. Para pemimpin yang diduga berasal dari Hong Kong, Makau, Cina daratan, Taiwan, Malaysia, Myanmar dan Vietnam. Beberapa memiliki tautan ke perdagangan narkoba yang telah berlangsung puluhan tahun, menurut daftar target dan penyelidik dari empat negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tse belum ditangkap. Agen kontra-narkotika mengatakan mereka curiga dia telah lama menyadari bahwa dia di bawah pengawasan. Sejauh ini, setidaknya satu anggota senior sindikat telah ditangkap, menurut penyidik dan dokumen kepolisian.

Pemimpin sindikat narkoba Tse Chi Lop yang kini diburu puluhan negara.[Sky News]

Inti dari sindikat terdiri dari setidaknya lima kelompok triad yang berasal dari Hong Kong, Makau, Cina dan Taiwan tetapi yang memiliki jangkauan global, kata para pejabat AFP. Kelima kelompok adalah 14K, Wo Shing Wo, Sun Yee On, Geng Lingkaran Besar dan Serikat Bambu.

Untuk memasarkan obat-obatannya, sindikat Sam Gor bekerja sama dengan Yakuza Jepang, kejahatan terorganisir Thailand, dan geng motor Australia, di antara kelompok-kelompok kejahatan lainnya, menurut agen anti-narkotika regional dan dokumen.

UNODC memperkirakan bahwa perdagangan metamfetamin Asia-Pasifik sendiri bernilai sebanyak US$ 61,4 miliar (Rp 862,5 triliun) pada tahun 2018, naik dari perkiraan US$ 15 miliar (Rp 211 triliun) hanya lima tahun. Perdagangan heroin bernilai hingga US$ 10,3 miliar (Rp 145 triliun) pada 2018.

Sindikat itu diduga menjadi pemain utama di pasar sabu dan heroin, memproduksi obat-obatan serta ketamin halusinogen di laboratorium super di timur laut Myanmar, tempat kelompok-kelompok bersenjata etnis mengendalikan petak-petak wilayah. Polisi juga mengatakan bahwa sindikat lalu lintas MDMA, umumnya dikenal sebagai ekstasi, dan kokain masing-masing berasal dari Eropa dan Amerika Latin.

Pihak berwenang mengatakan narkoba tersebut didistribusikan melalui kapal penangkap ikan jarak jauh, disembunyikan dalam wadah di atas kapal lain, atau diangkut dengan kendaraan dan kurir dengan ransel yang berjalan di sepanjang jalur hutan yang mengarah keluar dari pusat produksi sindikat narkoba Sam Gor di jantung Segitiga Emas Asia Tenggara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

7 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

11 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

11 jam lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

20 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

7 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

9 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.


Hijrah Mantan Teroris

9 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

10 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

Bareskrim menggerebek pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung yang dikendalikan langsung oleh Fredy pratama.