Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

A sampai Z Unjuk Rasa Chile

image-gnews
Unjuk rasa di Chile sudah keempat kalinya dilakukan sejak meletup pertama kali pada 6 Oktober 2019. Sumber: REUTERS/Rodrigo Garrido
Unjuk rasa di Chile sudah keempat kalinya dilakukan sejak meletup pertama kali pada 6 Oktober 2019. Sumber: REUTERS/Rodrigo Garrido
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Chile dikenal sebagai salah satu negara di Amerika Latin yang paling kaya, paling stabil dan damai. Namun unjuk rasa yang pertama kali meletup pada 6 Oktober 2019 lalu mengubah wajah Chile dalam sekejap mata.

Unjuk rasa yang berujung ricuh itu, telah membuat politik dan ekonomi Chile bergolak. Ribuan masyarakat Chile turun ke jalan memprotes kenaikan ongkos transportasi umum. Aksi protes itu dengan cepat berubah menjadi tindakan anarki, pembakaran, penjarahan dan bentrokan dengan polisi.

Pada Rabu, 23 Oktober 2019, unjuk rasa untuk keempat kalinya meletup lagi di ibu kota Santiago dan beberapa kota lain di Chile. Berikut penjelasan dibalik unjuk rasa Chile seperti dikutip dari reuters.com, Kamis, 25 Oktober 2019.

Siapa dalang dibalik unjuk rasa Chile?
Partai-partai oposisi di Chile bersatu dan mengekspresikan dukungan pada aksi protes di negara itu, namun unjuk rasa tidak dipimpin oleh mereka. Hal sama disampaikan persatuan pelajar Chile.

Beberapa kelompok bermunculan di unjuk rasa itu, namun tak satu pun yang dengan jelas mewakili suatu golongan dan membawa tuntutan yang spesifik.

Pemerintah Chile menggambarkan unjuk rasa itu sebagai sebuah vandalisme yang didanai dan dikoordinir. Sedangkan Guillermo Holzmann, analis bidang politik dari Universitas Valparaiso, mengatakan unjuk rasa itu bisa dibagi tiga kelompok yakni kelompok sayap ultra-kiri, kelompok kejahatan terorganisir dan terakhir adalah kelompok warga Chile asli yang bergabung dalam unjuk rasa untuk mengekspresikan rasa frustrasi mereka karena naiknya biaya hidup.

Seberapa sulit hidup bagi masyarakat Chile?
Chile adalah negara paling makmur di Amerika Latin menyusul tembaga yang naik daun dan kerangka kerja ekonomi makro yang solid. Namun tingkat kesenjangan sosial di masyarakat Chile sangat mencolok.

Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) menyebut Chile telah menjadi negara paling jomplang, dimana kesenjangan pendapatan hingga 65 persen dari rata-rata angka OECD.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Separuh dari pekerja di Chile mendapatkan US$ 550 per bulan (Rp 7,7 juta) atau kurang. Pada 2018 sebuah studi yang dilakukan pemerintah memperlihatkan pemasukan (gaji) kelompok kaya di Chile 13,6 kali lebih besar dibanding kalangan miskin Chile.

Sejumlah pengunjuk rasa mengatakan pada Reuters mereka terseok-seok karena mahalnya biaya pendidikan di sekolah swasta, sistem kesehatan, biaya sewa rumah dan kebutuhan lainnya. Uang pensiun amat rendah dan pembayarannya sering terlambat.

Ibu kota Santiago dinyatakan berstatus darurat setelah kerusuhan besar-besaran terjadi memprotes naiknya harga transportasi umum. Sumber: Reuters

Apa yang ditawarkan Presiden Chile?
Gelombang unjuk rasa yang telah berubah dengan tindak kekerasan telah mendorong Presiden Chile Sebastian Pinera membuat sejumlah langkah-langkah yang ditujukan menghapus kesenjangan sosial di sektor dana pensiun, biaya perawatan kesehatan serta memastikan pendanaan jaring pengaman sosial ke kelompok miskin Chile berjalan lancar. 

Presiden Pinera berjanji akan menaikkan uang pensiun sampai 20 persen. Dia pun akan memperkenalkan sebuah jalur cepat undang-undang jaminan penyakit kritis, meamngkas harga obat bagi kalangan miskin negara itu dan menjamin UMR terendah US$ 480 per bulan.

Proposal yang disorongkan Presiden Pinera ini disambut secara luas oleh politikus oposisi. Sedangkan Emilia Schneider, Presiden Universitas Chile Student Federation mengatakan pemerintah sedang memilih untuk mengisi kekosongan antara pembayaran layanan publik yang diprivatisasi dan apa yang dibutuhkan masyarakat untuk hidup, alih-alih terlibat dalam reformasi struktural secara menyeluruh.

"Sayangnya, seluruh perubahan kosmetik ini tidak memberikan solusi substantif dan terus menempatkan kalangan bisnis diatas hak-hak masyarakat Chile," kata Schneider.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

9 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

12 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

2 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

2 hari lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

4 hari lalu

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

6 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

6 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

6 hari lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


TKN Kondisikan Pendukung Prabowo Batalkan Aksi di MK

6 hari lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan) usai menghadiri silaturahmi dan buka puasa bersama TKN di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menggelar
TKN Kondisikan Pendukung Prabowo Batalkan Aksi di MK

Rusli mengklaim, hingga kini dia terus berupaya melakukan sosialisasi pembatalan aksi kepada pendukung Prabowo.