TEMPO.CO, Buenos Aires – Presiden Bolivia, Evo Morales, mendapat keunggulan sepuluh poin terhadap rival politik Carlos Mesa dalam penghitungan pemilu Presiden pada Kamis, 24 Oktober 2019.
Ini bisa membantu pemimpin kiri itu memenangkan pemilu Presiden ini secara meyakinkan.
Data dari KPU Bolivia menunjukkan Morales mendapat 46.76 persen, yang membuatnya unggul 10 poin dari rival terdekat yaitu Mesa. Jumlah suara yang telah dihitung mencapai 98 persen.
“Selisih angka yang cukup besar itu berarti Morales bisa menghindari pemilu Presiden putaran kedua yang cukup beresiko,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 24 Oktober 2019.
Secara terpisah, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, meminta penghitungan ulang terhadap pemilu di Bolivia.
Bolsonaro, yang merupakan politikus sayap kanan, mengatakan penundaan pengumuman hasil penghitungan suara untuk pemilu pada Ahad, 20 Oktober 2019, mencurigakan.
“Nyaris mendekati akhir penghitungan terjadi penundaan. Setelah penghitungan dilanjutkan, inkumben menang pemilu Presiden. Saya pikir setiap orang merasa prihatin dengan pemilu yang dilakukan dengan cara itu,” kata Jair Bolsonaro.