Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Serikat Diam-diam Kurangi Pasukan di Afganistan

image-gnews
Tentara Amerika Serikat dan NATO mengikuti upacara bendera guna memperingati tragedi 11 September 2001 di markas Resolute Dukungan, di Kabul, Afghanistan, 11 September 2016. AP Photo
Tentara Amerika Serikat dan NATO mengikuti upacara bendera guna memperingati tragedi 11 September 2001 di markas Resolute Dukungan, di Kabul, Afghanistan, 11 September 2016. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat diam-diam mengurangi jumlah pasukannya di Afganistan setelah perundingan perdamaian dengan Taliban berakhir buntu.

Komandan tinggi Amerika di Afganistan, Jenderal Austin S. Miller, mengatakan pada Senin bahwa jumlah pasukan di Afganistan telah turun 2.000 personel selama tahun lalu, menjadi sekitar 13.000 dan 12.000, menurut laporan New York Times, 23 Oktober 2019.

Juru runding Amerika telah mencoba menggunakan pengurangan pasukan sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan perdamaian panjang mereka dengan Taliban, berharap mendapatkan beberapa konsesi dari kelompok pemberontak. Presiden Trump mendadak membatalkan pembicaraan itu bulan lalu.

Pengungkapan bahwa Amerika Serikat sebenarnya telah menarik kembali pasukan di Afganistan, dnegan kesepakatan atau tidak, datang hanya beberapa minggu setelah Trump mengejutkan sekutu dengan menarik pasukan Amerika dari bagian-bagian Suriah.

Dalam kedua kasus tersebut, para kritikus mengatakan Washington menyerahkan pengaruh yang sangat berharga dalam negosiasi untuk membentuk masa depan kedua negara.

Dalam pembicaraan damai dengan Taliban yang bertujuan untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika Serikat, para negosiator Amerika bekerja keras untuk mencoba meyakinkan para pemberontak bahwa Washington benar-benar berkomitmen pada Afganistan, dan bahwa mereka seharusnya tidak mencoba menunggu orang Amerika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

M777 Howitzer 82nd Airborne Division sedang beraksi di Afghanistan. Sputniknews, mengutip pejabat senior Angkatan Darat Amerika, menulis bahwa Amerika Serikat secepatnya akan menyebar senjata artileri di Laut Cina Selatan untuk menanggapi klaim Tiongkok di kawasan tersebut. Pejabat tersebut menyebutkan Amerika bisa menggunakan howitzer untuk melumpuhkan ancaman rudal dan pesawat udara. Para pejabat militer menyarankan penggunaan M777 howitzer dan M109 Paladin. U.S. Army Spc. Evan D. Marcy, 55th Signal Company

Pejabat Amerika dan Afganistan lainnya, yang berbicara dengan syarat anonimitas, mengatakan bahwa jumlah pasukan akhirnya bisa turun hingga 8.600, atau kira-kira ukuran pengurangan awal yang dibayangkan dalam rancangan perjanjian dengan Taliban sebelum Trump menghentikan pembicaraan damai bulan lalu.

Alih-alih mengeluarkan perintah penarikan resmi, mereka mengurangi kekuatan secara bertahap dengan tidak mengganti pasukan yang keluar.

Seorang pejabat senior Afganistan mengatakan pemerintah Afganistan telah menandatangani pengurangan tersebut. Pejabat tidak akan membahas detail penarikan lainnya, termasuk rentang waktu penarikan pasukan AS.

Konfirmasi pengurangan pasukan datang ketika menteri pertahanan Amerika, Mark T. Esper, melakukan kunjungan ke Afganistan. Sebelumnya dalam kunjungannya, Esper tampaknya menyinggung kemungkinan pengurangan pasukan AS, dengan mengatakan bahwa penarikan 8.600 pasukan AS tidak akan memengaruhi operasi kontraterorisme yang penting di Afganistan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

1 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

1 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

7 hari lalu

Anggota Bulan Sabit Merah Suriah bekerja di dekat lokasi bangunan rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Dalam serangan ini menewaskan tujuh penasihat militernya, termasuk tiga komandan senior. REUTERS/Firas Makdesi
Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

11 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

12 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

17 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

33 hari lalu

Nicholas Cage. AP/Vadim Ghirda
5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

Nicolas Cage salah satu aktor senior yang telah membintangi banyak film. Apa saja?


6 Presiden Lajang di Dunia

36 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
6 Presiden Lajang di Dunia

Berikut sederet presiden yang melajang saat memimpin.


Deretan Sanksi Negara Barat Kepada Rusia Karena Serang Ukraina

52 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Deretan Sanksi Negara Barat Kepada Rusia Karena Serang Ukraina

Serangan Rusia kepada Ukraina membawa sanksi dari negara barat


Video Viral Ulat Bulu Mematikan dari Amerika, Polisi Pastikan Hoaks

55 hari lalu

Wakapolres Pamekasan Kompol Andy Purnomo menyatakan kabar ulat bulu mematian adalah berita hoaks di Polres Pamekasan, Sabtu, 24 Februari 2024. ANTARA/HO-Polres Pamekasan.
Video Viral Ulat Bulu Mematikan dari Amerika, Polisi Pastikan Hoaks

Wakapolres Pamekasan mengatakan, semua jenis ulat bulu mematikan atau tidak bergantung pada tingkat alergi pada manusia