TEMPO.CO, Jakarta - Meghan Markel, istri Pangeran Harry, mengaku tertatih menjalani peran sebagai ibu muda di bawah sorot media yang sangat tinggi. Meghan melahirkan putra pertamanya, Archie, pada May 2019 setelah menikah dengan Pangeran Harry pada 2018.
Dikutip dari english.alarabiya.net, Minggu, 20 Oktober 2019, media di Inggris cukup agresif memberitakan kelahiran Archie. Namun publikasi telah semakin sering bertolak belakang dengan kenyataan, dimana sejumlah tabloid tampak ‘menikmati’ beberapa pemberitaan dugaan keretakan di keluarga Meghan dan beberapa rumor keretakan keluarga istana.
“Tidak banyak orang yang bertanya apakah saya baik-baik saja,” kata Meghan, 38 tahun.
Duchess of Sussex, Meghan Markel berbincang dengan seorang wanita yang menyambutnya di Nyanga, Cape Town, Afrika Selatan, 23 September 2019. Ian Vogler/Pool via REUTERS
Menurutnya, setiap perempuan khususnya yang hamil, mereka akan sangat rapuh. Dengan begitu, apa yang dialaminya, diakui Meghan amat menantang. Dia pun menekankan tertatih-tatih menghadapi hal ini.
Pernyataan Meghan itu dilontarkan setelah dia dan suaminya mengambil langkah gugatan hukum terhadap tabloid asal Inggris, the Mail on Sunday. Media itu digugat atas tuduhan menyerang privacy, dimana Pangeran Harry mengingat hal ini seperti kejadian yang dialaminya dengan ibunya Putri Diana.
Dalam sebuah tayangan televisi, Harry mengatakan apa yang terjadi pada ibunya adalah sebuah luka bernanah. Pangeran Harry dan Meghan juga menuntut dua tabloid dari Inggris karena menerbitkan percakapan telepon yang diduga dibajak.