TEMPO.CO, Ontario – Kampanye kotor mewarnai proses kampanye pemilu federal Kanada, yang bakal menggelar pencoblosan suara pada Senin, 21 Oktober 2019.
Pemimpin Partai Rakyat Kanada, Maxime Bernier, mengatakan mempertimbangkan untuk menggugat Partai Konservatif setelah muncul berita di media Globe and Mail.
Media itu melansir Partai Konservatif menyewa seorang konsultan politik untuk menghancurkan citra Partai Rakyat dan membuat Bernier tidak bisa muncul dalam debat politik di televisi.
“Ini merupakan jenis politik kotor yang membingungkan rakyat Kanada,” kata Bernier seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 19 Oktober 2019.
Bernier merupakan bekas menteri, yang juga pernah memimpin Partai Konservatif. Dia kalah melawan Andrew Scheer untuk memperebutkan posisi ketua umum Partai Konservatif pada 2017. Bernier lalu keluar dan membentuk partai sayap kanan.
“Kami telah mengajukan pengaduan kepada Komisi Pemilihan Umum Kanada soal tindakan Partai Konservatif ini. Kami mempertimbangkan menempuh jalur legal lain,” kata Bernier.
Soal berita itu, Scheer menolak menjawab pertanyaan media saat dia berkampanye di Toronto. “Kami tidak mengomentari soal rekanan yang mungkin atau tidak ada hubungan dengan kami,” kata dia.
Soal ini, Trudeau menjawab bahwa,”Partai Konservatif telah menggunakan taktik politik menyebar rasa takut dan memecah belah. Mereka juga suka mengarang informasi.”
Menurut jajak pendapat Nanos Research, yang dilansir Globe and Mail, Partai Liberal mendapat suara 32.6 persen. Sedangkan Partai Konservatif mendapat 30.3 persen. Sedangkan partai berhaluan kiri yaitu Partai New Democrats, yang menyasar basis suara sama dengan Liberal, mendapat 18.4 persen.
Ada kemungkinan Partai Liberal dan New Democrat berkoalisi untuk membentuk pemerintahan Kanada agar menguasai mayoritas suara di parlemen.