TEMPO.CO, Hamilton – Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyerang lawan politiknya dari Partai Konservatif menjelang pemilihan umum federal yang bakal berlangsung pada Senin, 21 Oktober 2019.
“Saya tahu rakyat Kanada ingin pemerintahan progresif yang kuat dan akan menghentikan Partai Konservatif,” kata Trudeau kepada media dalam kampanye di sebuah stasiun di Kota Hamilton, Ontario, Kanada, seperti dilansir pada Sabtu, 19 Oktober 2019.
Trudeau berkuasa pada 2015 setelah menjanjikan terobosan politik. Namun, popularitasnya turun karena kemunculan foto dirinya berwajah hitam, yang menimbulkan debat soal rasisme di Kanada.
Saat berkampanye kemarin, Trudeau menuding pemimpin Partai Konservatif, Andrew Scheer, bakal memotong anggaran layanan publik jika menang pemilu.
Dia juga mengritik kebijakan perubahan iklim dari Partai Konservatif.
Jajak pendapat yang berlangsung menunjukkan Partai Liberal dan Partai Konservatif bertarung ketat untuk memperebutkan 338 kursi di DPR. Ini membuat pemenang bakal membutuhkan dukungan dari partai lebih kecil agar bisa berkuasa dan membentuk pemerintahan.
Pemilu federal Kanada ini juga diwarnai oleh kampanye kotor. Pemimpin Partai Rakyat Kanada, Maxime Bernier, mengatakan mempertimbangkan menggugat Partai Konservatif terkait berita yang muncul di media Globe and Mail.
Berita itu mengungkap adanya upaya dari Partai Konservatif menyewa konsultan untuk menghancurkan citra dari Partai Rakyat. Konsultan itu juga menyebarkan informasi agar Bernier tidak bisa muncul dalam debat di televisi Kanada.