TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan membangun puluhan pos pengamatan di seluruh timur laut Suriah, untuk melindungi zona aman dari milisi Kurdi.
Kurang dari 24 jam setelah dia menyetujui gencatan senjata lima hari untuk memberi waktu pasukan Kurdi mundur, Erdogan menyampaikan ambisi Turki untuk membangun kehadiran militernya di sepanjang 482 kilometer di dalam wilayah Suriah, menurut laporan Reuters, 19 Oktober 2019.
Di perbatasan itu sendiri, penembakan dapat didengar di dekat kota Ras al Ain di Suriah pada Jumat pagi, meskipun ada kesepakatan Kamis, dan seorang juru bicara pasukan pimpinan Kurdi mengatakan Turki melanggar gencatan senjata, mengenai sasaran sipil di kota itu.
Dikutip dari CNN, pertempuran berlanjut di perbatasan antara Turki dan Suriah pada hari Jumat, menurut saksi mata dan milisi Kurdi, meskipun Wakil Presiden AS Mike Pence dan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan gencatan senjata lima hari.
Penembakan dan tembakan artileri dilaporkan Jumat di kota perbatasan Ras al-Ain, salah satu sasaran serangan Turki selama seminggu terhadap para milisi Kurdi.
Asap membubung usai serangan yang dilancarkan pemberontak Suriah pro-Turki di atas kota Ras al Ain, Suriah, 15 Oktober 2019. Pasukan militer Turki saat ini terus melancarkan operasi militernya untuk membersihkan perbatasannya dari milisi Kurdi. REUTERS/Stoyan Nenov
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi mengatakan bahwa penembakan oleh militer Turki dan proksi pemberontak Suriah yang mendukung mereka telah menghantam sejumlah wilayah sipil di Ras al-Ain, termasuk sebuah rumah sakit. SDF mengatakan lima pejuang tewas dalam serangan itu.
Tetapi wartawan Reuters di perbatasan mengatakan pemboman mereda sekitar siang hari dan seorang pejabat AS mengatakan sebagian besar pertempuran telah berhenti.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Jumat bahwa ia telah berbicara dengan Erdogan yang mengatakan kepadanya bahwa ada beberapa penembak jitu dan tembakan mortir di Suriah timur laut meskipun terjadi gencatan senjata, tetapi itu dengan cepat dihilangkan.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menggambarkan situasi tenang di sebagian besar wilayah, dengan pengecualian Ras al-Ain, di mana penembakan dan tembakan terus dilaporkan sebelumnya hari ini, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Gencatan senjata, yang diumumkan oleh Wakil Presiden AS Mike Pence setelah pembicaraan di Ankara dengan Erdogan, menetapkan jeda lima hari untuk membiarkan milisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi menarik diri dari "zona aman" Turki.