TEMPO.CO, Jakarta - IMF memperingatkan dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina sebanding dengan nilai ekonomi Swiss tahun depan.
“Pada tahun 2020, tarif yang sudah diberlakukan atau diumumkan akan menyusutkan PDB global sebesar 0,8%. Itu setara dengan seluruh ekonomi Swiss," kata Kristalina Georgieva, direktur pelaksana IMF, seperti dikutip dari CNBC pada Kamis kemarin.
AS dan Cina telah terjebak dalam perang dagang selama lebih dari 18 bulan, di mana dua ekonomi terbesar dunia tersebut terlibat dalam banyak putaran pembicaraan dan memberlakukan tarif miliaran dolar AS pada barang impor masing-masing.
Perang perdagangan Amerika dengan Cina dapat menelan biaya ekonomi global sekitar US$ 700 miliar atau Rp 1.900 triliun lebih pada tahun 2020, kerugian yang setara dengan ukuran seluruh ekonomi Swiss, kata Kristalina Georgieva, seperti dikutip dari New York Times.
Dalam pidato pertamanya sebagai direktur pelaksana, Kristalina Georgieva mengatakan ekonomi global telah bergeser dari kenaikan yang disinkronkan dua tahun lalu menjadi perlambatan yang disinkronkan, sebagian terbebani oleh perang dagang Presiden Trump.
Georgieva menggantikan mantan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, yang akan menjadi kepala Bank Sentral Eropa.
IMF mengatakan pada Selasa dalam World Economic Outlook terbaru bahwa proyeksi menunjukkan pertumbuhan PDB 2019 sebesar 3,0%, turun dari 3,2% dalam perkiraan Juli, sebagian besar karena meningkatnya dampak dari perang dagang Amerika Serikat-Cina.
Pada Kamis IMF menyambut tanda-tanda de-eskalasi ketegangan perang dagang AS-China, tetapi mengatakan pembaruan mendesak peraturan perdagangan diperlukan untuk mengembalikan pertumbuhan kuat ke ekonomi global.
Dikutip dari Reuters, Direktur Pelaksana Kristalina Georgieva mengatakan dia mendengar berita tentang kesepakatan perdagangan sementara yang dicapai oleh Washington dan Beijing pekan lalu, tetapi mendesak dua negara ekonomi terbesar dunia itu untuk bekerja menuju perdamaian perdagangan permanen.
IMF memperkirakan bahwa kesepakatan sementara yang dicapai oleh Washington dan Beijing pekan lalu dapat mengurangi kerugian akibat tarif perang dagang yang dikenakan oleh kedua negara selama 15 bulan terakhir.