TEMPO.CO, Washington – Regulator federal meminta penjelasan dari manufaktur perusahaan pesawat terbang global Boeing pada Jumat, 18 Oktober 2019 soal dokumentasi berisi kekhawatiran pegawai soal masalah pada sistem piranti lunak atau software.
Investigator mengaitkan kerusakan pada sistem piranti lunak ini dengan dua kecelakaan fatal Boeing 737 MAX beberapa waktu lalu.
CNN memperoleh pesan tertulis dari sumber di Kongres AS, yang menunjukkan sistem stabilisasi MCAS dari pesawat itu bermasalah.
Dokumen itu juga menunjukkan adanya keprihatinan internal soal kemampuan software itu yang ternyata lebih kuat dibandingkan penjelasan dari Federal Aviation Administration.
“Pesawat itu bergerak dengan gila,” kata seorang pilot dalam pesan yang tertulis dengan penulisan keliru.
Pilot yang tidak disebutkan namanya itu juga mengatakan ada masalah fundamental terkait pesawat itu. “Saya pada dasarnya berbohong kepada regulator,” kata pilot itu.
Rekan pilot itu menyahut,”Itu bukan berbohong. Tidak ada yang mengatakan kepada kita itu masalahnya.”
Dalam pesan itu, pilot tadi mengeluhkan pekerjaannya sebagai ‘gila’. Dia merasakan adanya tekanan internal dan merasa tidak mengikuti perkembangan dari MCAS.
MCAS adalah singkatan dari Maneuvering Characteristics Augmentation System.
“Saya akan meminta pekerjaan di bidang sales sehingga bisa minum sambil dibayar dengan customer dan berbohong soal hebatnya pesawat kita,” kata dia.
Empat bulan setelah percakapan itu berlangsung, Administrasi Aviasi Federal AS menyetujui pesawat Boeing 737 MAX untuk terbang.
Saat ini, keputusan Boeing dan FAA itu sedang diteliti dalam sejumlah investigasi dan kajian ulang.