TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Nasional Investigasi Kriminal Timor Leste belum menemukan motif CdJ, terduga pelaku yang melakukan aksi pencobaan menabrak maskapai Sriwijaya Air di bandar udara internasional PresidenteNicolauLobato, Dili pada hari Senin (14/10). CdJmencoba menabrak sebuah pesawat Sriwijaya Air di bandara itu dengan motor HondaRevo yang dikemudikannya.
Kepala Badan Kepolisian investigasi Kriminal Timor Leste, Henrique da Costa menyatakan pihaknya sudah menahan terduga pelaku pada Senin, 14 Oktober 2019 pukul 5 waktu Timor Leste. Barang bukti satu unit motor Honda Revo juga sudah disita.
Identitas lengkap terduga pelaku yang berinisial CdJ, 45 tahun, tidak dipublikasi. Polisi hanya menyebut pelaku berasal dari postu administrativo Railako, munisipio Ermera, Timor Leste, yang berstatus seorang kepala rumah tangga.
Menurut Henrique, pihaknya masih melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui motif CdJ melakukan tindakan nekat itu, termasuk mencari tahu apakah CdJ melakukan aksinya sendirian atau dibantu orang lain. Kasus ini sudah terdaftar di polisi investigasi kriminal bernomor kriminal NUC 0201/19.PNSIK.
“Sekarang kita belum ketahui apakah dia mengalami gangguan mental atau tidak, tetapi polisi investigasi kriminal akan membawa dia ke rumah sakit nasional untuk diperiksa,” kata Henrique dalam sebuah konferensi pers di markas besar Polisi Nasional Timor Leste (PNTL) Kaikoli – Dili, Selasa, 15 Oktober 2019.
Sedangkan CdJ saat ditemui Tempo menyatakan Tuhan yang menyuruhnya untuk melakukan aksi ini.
“Tuhan yang suruh saya melakukan. Masuk itu melalui Nicolau, saya masih mandi dan minum air setelah itu baru turun,” kata pelaku CdJ.
Tidak gampang dan tidak mungkin bagi seseorang untuk masuk dengan motor di run way international airport Presidente Nicolau Lobato, tetapi CdJ bisa menembus aturan ketat itu. Mengendarai motor Honda Revo, Ia menerobos pengamanan bandara dan mencoba menabrak maskapi Sriwijaya Air pada Senin, 14 Oktober 2019 lalu. Aksinya digagalkan petugas bandara.
CdJ, terduga pelaku yang menabrak maskapi penerbangan milik Sriwijaya di bandar udara internasional Presidente Nicolau Lobato, Dili, Timor Leste Sumber: Raimundos Oki
Dengan kejadian ini, Henrique berjanji akan memperbaiki dan memperketat situasi keamanan di bandara udara demi mencegah aksi serupa terjadi di masa depan.
Saat ini muncul dugaan kasus ini sebagai upaya pengalihan isu setelah adanya dugaan meloloskan penyelundupan barang-barang terlarang seperti narkoba ke Bali, Indonesia. Akan tetapi, pihak polisi investigasi kriminal tetap menyatakan belum ketahui persis motif dari kejadian ini. Polisi meyakinkan, insiden ini bukan pengalihan isu dan sabotase.
Regalinda Soi istri CdJ, ikuti diinvestigasi untuk mengungkap kasus ini. Sedangkan anak ketiga pelaku CdJ, Joaninha Soares, 17 tahun, menyatakan ayahnya adalah petani dan tidak pernah terlibat dalam masalah dengan orang lain.
“Tetapi bapak saya seorang pemabuk. Dia selalu minum tua sabu dan Orange Boom dengan kadar alkohol 16 persen. Ia memiliki 12 anak, 3 laki dan 9 perempuan,” kata Joaninha.
Pelaku saat ini masih dalam tahanan polisi selama 72 jam sebelum kasusnya dipindah ke otoritas berwenang lainnya di Timor Leste.
Raimundos Oki