TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan SDF mengatakan politisi Kurdi ternama, bersama sopir, anggota keamanan dan beberapa warga sipil tewas dieksekusi mati milisi dukungan Turki pada Sabtu.
Beredar video yang memperlihatkan pembunuhan tersebut. Milisi dukungan Turki, Free Syrian Army atau FSA, yang juga dikenal Syrian National Army, menyangkal tuduhan SDF. CNN yang melaporkan pada 13 Oktober 2019, tidak bisa memverifikasi keaslian video.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan SUV Sekretaris Jenderal Partai Suriah pro Kurdi yang penuh peluru, Hevrin Khalaf, dikelilingi oleh beberapa pria yang mengenakan seragam militer.
Dalam video terpisah, tubuh seorang perempuan, yang diyakini Khalaf, terlihat terbaring di reruntuhan dengan wajah dan rambutnya tertutup debu. Setidaknya satu pria terlihat berdiri di dekatnya dan merekam. Dia menyentuh tubuh dengan kakinya dan berkata, "ini adalah mayat babi." Video difilmkan dari dekat dan sedikit yang bisa dilihat di klip.
Orang-orang berdiri di belakang sebuah truk ketika mereka melarikan diri dari kota Ras al Ain, Suriah 9 Oktober 2019. Turki melancarkan operasi militer terhadap pejuang Kurdi di timur laut Suriah pada hari Rabu hanya beberapa hari setelah pasukan AS mundur dari daerah itu, dengan serangan udara dan artileri mengenai posisi milisi YPG di sekitar kota perbatasan Ras al Ain. [REUTERS / Rodi Said]
Wartawan lokal Ousama Muhammed, yang mengenal Khalaf, mengatakan bahwa kendaraan itu miliknya. Sementara itu, Dewan Demokratik Suriah, sayap politik SDF, menyalahkan milisi yang didukung Turki sebagai penyebab kematian Khalaf.
"Dia dikeluarkan dari mobilnya selama serangan yang didukung Turki dan dieksekusi oleh faksi tentara bayaran yang didukung Turki di Jalan Internasional antara Qamishlo dan Manbij, dengan sopirnya yang juga mati syahid," kata pernyataan itu.
Media Turki melaporkan bahwa Khalaf telah terbunuh oleh pengeboman udara. CNN tidak dapat memverifikasi secara independen bagaimana atau di mana Khalaf meninggal.
Beberapa video lain yang diunggah online nampak menunjukkan setidaknya satu orang di pinggir jalan dengan kedua tangan terikat di Suriah utara, yang tubuhnya yang tak bernyawa ditembaki ketika seorang pria berteriak dalam bahasa Arab "buat film saya menembaknya dengan senapan sniper" dan "babi" ... tahanan ... bunuh mereka."
Seorang aktivis media di tempat kejadian mengatakan kepada New York Times bahwa dua pria yang muncul dalam video sebelumnya, orang yang sudah mati, dan satu lagi yang muncul dalam klip itu masih hidup. Keduanya dibunuh oleh sebuah faksi yang didukung oleh Turki, milisi FSA di Suriah utara pada hari Sabtu.
The New York Times melaporkan kelompok militan Ahrar al-Sharqiyah memasuki Suriah dari Turki dan mengambil kendali atas area jalan raya M4, tempat pembunuhan itu terjadi.
FSA yang didukung Turki membantah terlibat, dengan mengatakan tidak ada pasukan atau faksi mereka yang mencapai jalan raya M4 tempat pembunuhan itu terjadi.
"Pasukan kami belum mencapai jalan M4, kami hanya mencapai 712. PYD mengatakan bahwa ia terbunuh di jalan M4, diketahui bahwa jalan itu dibom dan ditembaki dengan artileri, ini adalah hal pertama," kata juru bicara FSA Mayor Yousef Hamoud. "Kedua, itu mungkin pekerjaan internal karena ketidaksepakatan antara partai-partai politik milik SDF."
FSA mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa mereka menekankan kewajiban mereka untuk mengikuti Konvensi Jenewa ketiga 1949 tentang perlakuan terhadap tahanan perang dan hak-hak mereka, dan mengatakan jika ada pelanggaran, pihaknya akan menindaklanjutinya, menyelidiki dan memegang pertanggungjawaban dan menangkap mereka yang berpartisipasi dan mengadilinya sesuai sistem peradilan perang.
Komandan Pers SDF Marivan Qamishlo mengatakan bahwa sebanyak 11 orang, termasuk Khalaf, dieksekusi di wilayah yang sama.
"Sembilan warga sipil dieksekusi di lokasi M4 dan dua anggota pasukan keamanan internal Kurdi 'Asayish' di sebuah titik pemeriksaan kecil," kata Qamishlo.
Dia menambahkan bahwa politisi Khalaf termasuk di antara warga sipil yang terbunuh, tetapi tidak pada saat yang bersamaan.
"Anggota pasukan keamanan Kurdi Asayish tewas sebelum Hevrin Khalaf tiba di pos pemeriksaan," kata Komandan Pers SDF.
Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), juga mengatakan bahwa kelompok yang didukung Turki menewaskan sembilan warga sipil Kurdi di jalan raya yang sama, termasuk Khalaf, namun tidak menentukan sumbernya.