TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Kedaulatan Sudan menunjuk seorang perempuan, Neemat Abdullah Kheir, hakim veteran di Mahkamah Agung, sebagai pemimpin di lembaga peradilan tertinggi di negara itu.
Keir pun menjadi wanita pertama menempati jabatan sebagai Ketua Mahkamah Agung di Sudan, mengutip laporan Alaraby.co.uk, 11 Oktober 2019.
Dewan Kedaulatan Sudan yang terdiri dari 11 anggota secara bulat menunjuk Kheir menempati jabatan itu.
Dewan Kedaulatan merupakan lembaga yang mengawasi transisi dari pemerintahan militer ke pemerintahan sipil sesuai tuntutan gerakan pro-demokrasi saat menjatuhkan presiden Omar al-Bashir pada April lalu.
Pemilihan Kheir juga sejalan dengan tujuan transisi pemerintahan yakni mencapai kesetaraan jender, di mana perempuan Sudan berada di garis depan unjuk rasa untuk menjatuhkan presiden al-Bashir.
Penunjukan Kheir beberapa minggu setelah Perdana Menteri Abdalla Hamdok menunjuk Asma Mohamed Abdalla, seorang diplomat, menjadi menteri luar negeri perempuan yang pertama di Sudan.
Hanya saja tidak banyak informasi tentang sepak terjang hakim perempuan ini yang diketahui umum sebelum menjadi ketua mahkamah agung Sudan.