Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tokyo Lumpuh Diterjang Badai Hagibis dan Gempa 5,7

image-gnews
Tiang listrik dan sejumlah rumah roboh usai diterjang Topan Hagibis di daerah Tokyo di Ichihara, timur Tokyo, Jepang, 12 Oktober 2019. Angin topan ini diperkirakan bakal menjadi yang terkuat melanda Tokyo sejak 1958. Warga diminta bersiap-siap menghadapi terjadinya gelombang tinggi dan hempasan badai. Mandatory credit Kyodo/via REUTERS
Tiang listrik dan sejumlah rumah roboh usai diterjang Topan Hagibis di daerah Tokyo di Ichihara, timur Tokyo, Jepang, 12 Oktober 2019. Angin topan ini diperkirakan bakal menjadi yang terkuat melanda Tokyo sejak 1958. Warga diminta bersiap-siap menghadapi terjadinya gelombang tinggi dan hempasan badai. Mandatory credit Kyodo/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tokyo, ibukota Jepang lumpuh akibat terjangan badai Hagibis yang terkuat yang pernah terjadi dalam beberapa dekade dan disusul gempa 5.7 pada Minggu pagi, 13 Oktober 2019.

Badai disertai hujan deras menenggelamkan ratusan rumah di Tokyo dan beberapa perfektuar di sekitarnya.

Listrik padam, transportasi darat, laut dan udara berhenti total karena kencangnya badai serta hujan.

Bandara internasional Haneda dan Narita di Tokyo ditutup sementara. Pelayanan kereta cepat peluru ke bandara sempat dihentikan kemarin malam dan berlanjut hingga hari ini.

Ribuan penerbangan di dua bandara internasional di Tokyo terpaksa dibatalkan karena situasinya berbahaya untuk terbang.

Kereta dalam kota, Tokyo Metropolitan Area, yang dioperasikan JR East tidak dapat beroperasi hingga hari ini.

Tokyo yang letaknya lebih rendah dari laut membuat sekitar 1,5 juta penduduknya waspada.

"Situasi lebih buruk dibanding malam ini," kata Nobuyuki Tsuchiya, direktur Japan Riverfront Research Center, seperti dilaporkan The Japan Times.

Bahaya banjir dan tanah longsor juga telah terjadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lokasi wisata populer Hakone diterjang hujan deras selama 24 jam.

Tokyo Disneyland juga ditutup sejak kemarin, penutupan yang terkait dengan cuaca untuk pertama kali sejak tahun 1984.

Supermarket di sekitar Tokyo kehabisan air minum kemasan botol , baterai, dan produk-produk yang berhubungan dengan bencana.

Ribuan orang ditempatkan di tempat penampungan sementara sebelum situasi lebih buruk tiba.

Yuke Ikemura, guru sekolah penitipan anak berusia 24 tahun menuturkan, dia pindah ke tempat penampungan di pusat komunitas di timur Tokyo bersama putranya berusia 3 tahun dan anak perempuan berusia 8 bulan, dan kelinci peliharaan mereka.

"Kami membawa serta kebutuhan pokok kami. Saya ketakutan memikirkan kapan kami akan kehabisan popok dan susu," ujarnya.

Sedikitnya 10 orang tewas dan 16 orang dinyatakan hilang akibat terjangan badai Hagibis ke wilayah utara Jepang termasuk Tokyo.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

2 jam lalu

Ilustrasi melahirkan. Freepik.com/
6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

Pemberian cuti ayah saat istri pegawai melahirkan telah diterapkan di beberapa negara.


Top 3 Tekno Berita Terkini: Siklon Tropis Megan, Gempa Talaud, dan Mahasiswa Geofisika UI

6 jam lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Top 3 Tekno Berita Terkini: Siklon Tropis Megan, Gempa Talaud, dan Mahasiswa Geofisika UI

BMKG memantau Siklon Tropis Megan di Teluk Carpentaria dan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah tenggara-selatan Bali.


Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi di dalam lempeng Laut Filipina.


Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

1 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

Pemerintah Jepang berencana memperluas cakupan mahasiswa asing yang dapat menerima beasiswa mulai April 2024.


Sebelum Traveling ke Jepang, Ketahui Tiga Aturan Baru untuk Wisatawan

3 hari lalu

Kuil Kinkakuji, Kyoto, Jepang (Pixabay)
Sebelum Traveling ke Jepang, Ketahui Tiga Aturan Baru untuk Wisatawan

Dari aturan untuk ke Gunung Fuji hingga visa digital nomad, inilah aturan baru yang terapkan Jepang untuk pariwisatanya.


BMKG Telah Mencatat 4 Kali Gempa Pangandaran Sepanjang Hari Ini

3 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
BMKG Telah Mencatat 4 Kali Gempa Pangandaran Sepanjang Hari Ini

Gempa yang kedua bahkan memiliki magnitudo lebih kuat, yakni M4,2. Simak penjelasan dari BMKG.


Gempa M4,0 dari Laut Guncang Pangandaran, Garut, Pangalengan Pagi Ini

4 hari lalu

Peta lokasi gempa Pangandaran pada 15 Maret 2024. X/BMKG
Gempa M4,0 dari Laut Guncang Pangandaran, Garut, Pangalengan Pagi Ini

Gempa tektonik bermagnitudo 4,0 mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Jumat pagi, 15 Maret 2024 pukul 08.29 WIB.


10 Kota Terbaik di Dunia untuk Para Jomlo yang Ingin Solo Traveling

6 hari lalu

Warga melihat warna warni pada Tokyo Tower saat memeriahkan malam pergantian tahun di Tokyo, 1 Januari, 2013. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
10 Kota Terbaik di Dunia untuk Para Jomlo yang Ingin Solo Traveling

Tokyo, Jepang, berada di urutan teratas sebagai kota tujuan solo traveling dengan pertimbangan keselamatan, gaji rata-rata, sewa, dan biaya hidup.


Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

6 hari lalu

Ilustrasi toa masjid. Twitter
Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

Aturan penggunaan pengeras suara alias Toa di masjid dan musala kembali menjadi perhatian hari-hari ini. Tahukah asal nama TOA ini?


Dampak Overtourism, Osaka Berencana Berlakukan Tiket Masuk untuk Turis Asing

6 hari lalu

MenaranTsutenkaku di Osaka, Jepang. Dok. ana.co.jp
Dampak Overtourism, Osaka Berencana Berlakukan Tiket Masuk untuk Turis Asing

Dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk mendanai langkah-langkah melawan overtourism dan menjaga kebersihan jalanan di Osaka Jepang.