TEMPO.CO, Johannesburg – Duta Besar untuk Afrika Selatan, Salman Al Farisi, mengatakan Indonesia siap menjadi bagian dari pembangunan di kawasan Afrika terutama di Afrika bagian selatan.
Dia mengatakan ini saat bertemu dengan Sekretaris Eksekutif Southern African Development Community atau SADC, Stergomena Lawrence Tax, pada Kamis, 10 Oktober 2019 di kantor organisasi itu di Gaborone Botswana.
Dubes mengatakan Afrika menjadi prioritas utama untuk diplomasi dan investsi serta perdagangan dan hubungan antar-individu.
“Indonesia siap berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, kereta api, dan kerja sama teknis untuk meningkatkan kapasitas,” kata Salman dalam rilis yang diterima Tempo pada Sabtu, 12 Oktober 2019.
Tax menyambut baik tawaran kerja sama pembangunan ekonomi oleh dubes. Dia mengatakan organisasi SADC ingin mengembangkan industrialisasi dan melakukan transformasi ekonomi. Untuk melakukan ini, negara-negara Afrika membutuhkan pembangunan jalur kereta api.
Ini akan berguna sebagai sarana transportasi publik dan pendistribusian produk barang ke berbagai daerah secara cepat.
Tax juga berharap Indonesia mau membagi pengalaman teknis dalam menangani isu peredaran narkoba, human trafficking, dan terorisme.
Dia juga berharap Indonesia mau berbagai ilmu mengenai pengelolaan pemerintahan yang baik atau good governance, pengembangan industri perikanan atau aqua culture serta penyaluran kredit mikro untuk membangun perekonomian Afrika.
SADC merupakan organisasi yang dibentuk pada 17 Agustus 1992 untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dari negara-negara Afrika yang menjadi anggota. Saat ini ada 16 negara anggota SADC seperti Afrika Selatan, Botswana, Eswatini.