TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menyebarkan mata-mata dari unit 29155 yang sangat rahasia ke seluruh Eropa dan Inggris untuk membuat kekacauan.
Unit 29155 yang berisikan veteran perang Afganistan, Chechnya, dan Ukraina ini sudah beroperasi selama satu dekade untuk melakukan berbagai serangan.
Berdasarkan laporan Mail Daily, 10 Oktober 2019, pensiunan di lembaga angkatan bersenjata Rusia yang melakukan kegiaan intelijen dan serangan siber, GRU, membenarkan keberadaan Unit 29155 yang bertugas melakukan pembunuhan dan pengeboman.
Jejak unit 29155 terendus antara lain dalam kasus memberikan racun saraf Novichok kepada mantan mata-mata Rusia dan belakangan bekerja untuk Inggris, Sergei Skripal dan anak perempuannya di Salisbury pada Maret tahun 2018.
Pensiunan di lembaga angkatan bersenjata Rusia yang melakukan kegiatan intelijen dan serangan siber, GRU, membenarkan keberadaan Unit 29155 yang bertugas melakukan pembunuhan dan pengeboman.
Menurut sumber intelijen, Presiden Rusia Vladimir Putin juga pernah mengirim UniT 29155 untuk melakukan kudeta di Montenegro namun gagal. Unit ini juga dituduh terlibat mengkampanyekan ketidakstabilan situasi di Moldova dan meracun pedagang senjata warga Bulgaria, Emilian Gebrev pada tahun 2015.
Satu sumber di Brussels menjelaskan, Rusia telah menyusun kembali versi metode Perang Dingin sejak tahun 2008, atau sebelumnya.
"Beberapa orang akan menunjukkan kecerobohan sejumlah operasi mereka tetapi dalam setiap kasus mereka dapat mencapai target dan beberapa kasus bahkan menghancurkannya," ujar sumber itu.
Faktor kunci operasi Unit 29155 adalah mata-mata ini sering ceroboh dengan metode yang mereka gunakan sehingga metodenya dengan mudah diketahui oleh penegak hukum di berbagai negara yang menjadi target mereka.