TEMPO.CO, Jakarta - Turki melancarkan serangan darat dan udara terhadap milisi Kurdi di Suriah Rabu kemarin, setelah pasukan Amerika menarik diri dari wilayah tersebut.
Dikutip dari Reuters, 10 Oktober 2019, setidaknya tujuh orang tewas dalam serangan Turki pada hari Rabu, menurut Pusat Informasi Rojava, sebuah kelompok aktivis di Suriah timur laut. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau konflik yang berbasis di Inggris, menyatakan delapan orang tewas. Berikut reaksi beberapa negara dan lembaga internasional atas serangan Turki ke Suriah.
PBB
Sekretaris Jendral Antonio Guterres mengatakan setiap operasi militer harus sepenuhnya menghormati Piagam PBB dan hukum humaniter internasional. Juru bicara Farhan Haq mengatakan, "Warga sipil dan infrastruktur sipil harus dilindungi. Sekretaris jenderal percaya bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik Suriah."
PRESIDEN KOMISI EROPA
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mendesak Turki untuk menahan diri dan menghentikan operasi militernya. "Jika rencana tersebut melibatkan penciptaan zona aman, jangan berharap UE membayar untuk itu," katanya.
NATO
Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan dia berharap operasi Turki di Suriah akan terukur dan proporsional.
Liga Arab
Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menyatakan khawatir pada hari Rabu pada serangan militer yang direncanakan Turki terhadap pejuang Kurdi Suriah di Suriah timur laut.
Dikutip dari Asharq Al-Awsat, Gheit memperingatkan bahwa serangan semacam itu akan menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah dan mengancam integritas Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, ia memperingatkan serangan itu mengancam untuk mengobarkan konflik lebih lanjut di bagian timur dan utara negara yang dilanda perang dan berpotensi membangkitkan kelompok ekstremis ISIS.
MESIR
Kementerian luar negeri Mesir mengutuk serangan Turki sebagai "serangan terang-terangan dan tidak dapat diterima terhadap kedaulatan negara persaudaraan Arab". Mesir menyerukan pertemuan darurat Liga Negara-negara Arab yang akan digelar pada Sabtu.
JERMAN
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan operasi Turki akan mengarah pada destabilisasi lebih lanjut di kawasan itu dan dapat memperkuat ISIS. Dia mendesak Turki untuk mengakhiri operasi.
PRANCIS
Menteri Urusan Eropa Prancis Amelie de Montchalin mengatakan, Prancis dan Inggris akan mengadakan pertemuan Dewan Keamanan PBB atas serangan Turki. Perancis, Jerman dan Inggris sedang menyelesaikan pernyataan bersama yang mengecam serangan.
ITALIA
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan operasi itu berisiko mengganggu kestabilan kawasan dan merugikan warga sipil.
DENMARK
Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod menulis di Twitter, "Sangat prihatin tentang operasi militer Turki di Suriah. Dalam pandangan saya, ini adalah keputusan yang disesalkan dan salah, yang dapat memiliki konsekuensi serius bagi warga sipil dan perang melawan ISIS. Turki harus menunjukkan pengekangan. Denmark berhubungan erat dengan sekutu dalam masalah ini."
BELANDA
Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok memanggil duta besar Turki dan mengatakan, "Belanda mengutuk serangan Turki di timur laut Suriah. Kami menyerukan Turki untuk tidak melanjutkan jalan yang mereka lalui."
BAHRAIN
Kementerian luar negeri Bahrain pada hari Rabu mengutuk serangan Turki di timur laut Suriah, menurut kantor berita negara BNA.
Pernyataan itu mengatakan Bahrain mendukung seruan untuk pertemuan darurat Dewan Liga Arab untuk mengambil sikap Arab yang bersatu terhadap agresi.
ARAB SAUDI & UEA
Arab Saudi bersama Uni Emirat Arab telah mengutuk agresi militer Turki terhadap Suriah.
Dikutip dari Gulfnews, pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab pada hari Rabu, menyebut langkah tersebut berbahaya dan agresi yang terang-terangan melanggar kedaulatan negara Arab yang bersaudara yang bertentangan dengan aturan hukum internasional.
Sementara Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan kepada TV negara tentang perlunya menjamin keselamatan rakyat Suriah, dan kedaulatan Suriah serta integritas wilayah.