TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi membuka pintu pada 24 ribu turis asing dalam tempo 10 hari setelah negara itu menerbitkan visa turis untuk pertama kali.
“Dalam 10 hari, sekitar 24 ribu turis asing pelesiran ke Arab Saudi menggunakan visa turis,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, seperti dikutip dari asiaone.com, Kamis, 10 Oktober 2019.
Sebelumnya pada 27 September 2019, Arab Saudi mengumumkan akan mulai menawarkan visa turis terkait upaya Kerajaan Arab Saudi yang ingin meragamkan sumber pendapatannya dan tidak bergantung pada minyak. Arab Saudi adalah sebuah negara ultra-konservatif yang selama ini hanya menerbitkan visa ibadah bagi umat Muslim, pekerja asing dan baru-baru ini bagi para penonton pertandingan olahraga atau acara budaya.
Untuk mendorong datangnya turis, otoritas pada Minggu, 6 Oktober 2019, mengumumkan pihaknya akan mengizinkan pasangan warga negara asing yang belum menikah boleh menyewa satu kamar bersama.
Sektor pariwisata Arab Saudi menjadi perhatian di bawah pemerintahan Putra Mahkota Mohammed bin Salman lewat program visi 2030. Program itu untuk mereformasi ekonomi Arab Saudi untuk tak bergantung pada minyak.
Masyarakat dari 49 warga negara saat ini juga bisa mendaftarkan visa online atau visa kedatangan. Diantara ke-49 negara itu adalah Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singpaura, Korea Selatan, Cina, Khazakhstan dan beberapa negara di Eropa.