Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Serikat Keluar dari 3 Kesepakatan Ini

image-gnews
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Reuters
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Empat politikus dari Partai Demokrat pada Selasa, 8 Oktober 2019 melayangkan sepucuk surat kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat. Surat itu berisi peringatan kalau Presiden Amerika Serikat Donald Trump diprediksi bakal membawa negaranya keluar dari Pakta Langit Terbuka sehingga memungkinkan jet mata-mata Amerika Serikat memasuki teritorial Rusia dan wilayah lainnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dan Pentagon belum ada yang mau berkomentar soal ini. Namun jika prediksi ini benar adanya, maka ini akan menambah panjang sikap Amerika Serikat yang menarik diri dari kesepakatan internasional. Berikut tiga kesepakatan, dimana Amerika Serikat akhirnya menarik diri.   

  1. Kesepakatan Nuklir Iran

Pada Mei 2018, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang dikunci pada 2015 di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama. Selain Amerika Serikat dan Iran, kesepakatan itu juga ditanda-tangani oleh sejumlah negara Eropa. Dengan sikap Amerika Serikat yang menarik diri dari kesepakatan, maka negara Abang Sam itu memberlakukan kembali sanksi ekonomi ke Iran. 

Pengembangan nuklir Iran dicurigai untuk membuat senjata nuklir. Namun hal itu dibantah berulang kali oleh Tehran.       

  1. Perjanjian Iklim Paris

Pada Juni 2017, para pemimpin dunia mengecam keputusan Presiden Trump yang menarik diri dari perjanjian iklim Paris 2015. Prancis, Jerman dan Italia mengeluarkan pernyataan bersama yang menolak perundingan ulang terhadap kesepakatan tersebut, seperti yang diinginkan Trump. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pidatonya menyatakan Trump membuat keputusan demi kepentingan negaranya tetapi menjadi kesalahan untuk masa depan Bumi. Namun Trump berdalih perjanjian iklim Paris sebagai kesepakatan yang ditujukan untuk memincangkan, merugikan, dan memiskinkan Amerika Serikat. Dia pun mendesak langkah untuk merundingkan kesepakatan baru yang 'adil' yang tidak merugikan dunia usaha dan pekerja Amerika Serikat, tetapi permintaan Trump itu ditolak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Trump berpendapat kesepakatan iklim Paris akan menyebabkan negaranya kehilangan Produk Domestik Bruto sebesar US$3 triliun dan 6,5 juta lapangan kerja. Sementara pesaing seperti Cina dan India mendapat perlakuan yang lebih baik.

  1. Pakta pengendalian senjata nuklir

Tanggal 1 Agustus 2019, Amerika Serikat secara resmi menarik diri dari pakta pengendalian senjata nuklir  yang ditanda-tangani dengan Rusia. Keputusan itu diambil setelah yakin kalau Moskow menciderai pakta tersebut, dimana tuduhan ini berulang kali disangkal oleh Kremlin.

Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh yang dibuat Amerika Serikat dengan Rusia pada 1987. Pakta ini dinegosiasikan oleh mantan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagen dan Pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev.

Pakta tersebut melarang penembakan dengan jarak tempuh 500 - 5.500 kilometer. Hal ini secara tak langsung mengurangi kemampuan Amerika Serikat - Rusia untuk meluncurkan serangan nuklir dengan masa pemberitahuan singkat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

3 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

5 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

5 hari lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.


Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

6 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berdiri saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS /Amir Cohen
Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.


PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

9 hari lalu

Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters
PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

14 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

16 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

17 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

21 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

21 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.